Pipa pompa air yang rusak agar segera diganti.
Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta meminta agar Dinas Tata Air agar benar-benar memperhatikan kondisi pompa air dalam rangka penanggulangan bahaya banjir di musim penghujan serta genangan air di lingkungan masyarakat. Salah satu langkahnya dengan mengecek fungsi-fungsi mesin pompa air dengan melalui pemeriksaan berkala.
Hal tersebut dikatakan Ketua Komisi D Mohamad Sanusi saat kunjungan kerja ke pompa air Waduk Pluit, Jakarta Utara bersama Dinas Tata Air, Rabu (3/2).
“Pipa pompa air yang dulu ingin diperbaiki apakah sudah terpasang? Apabila belum agar tolong segera diganti,” kata Mohamad Sanusi.
Pipa air yang sudah usang agar diganti karena untuk menghadapi musim penghujan agar tidak menjadi kendala masyarakat.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Tata Air Jakarta Utara Teguh Hendarwan mengatakan, mengenai pipa pompa yang diperbaiki sudah terpasang dengan baik. Kemudian mengenai 21 pompa air yang rusak akan segera diganti dengan yang baru.
“Pipa sudah terpasang dengan baik dan rapih, kalau pompa air yang rusak akan segera di ganti,” ujar Teguh Hendarwan.
Sementara itu, Anggota Komisi D Prabowo Soenirman mengatakan bahwa kehadiran Komisi D ke Waduk Pluit karena adanya laporan bahwa ada 21 pompa air yang sudah termakan usia atau rusak.
“Ini salah satu sikap tanggap Komisi D bersama Dinas Tata Air dalam melakukan aksi cepat tanggap dalam upaya penanganan banjir serta penanganan genangan air,” kata Prabowo Soenirman.
Peninjauan kelapangan Komisi D bersama Dinas Tata Air juga untuk pengecekan penggunaan anggaran dana rumah pompa.
“Kami di Komisi D sudah menganggarkan lebih untuk biaya rumah pompa,” tegas Prabowo Soenirman.
Saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memiliki kurang lebih 150 rumah pompa dan seratusan pompa mobile. Diharapkan dengan adanya pompa-pompa tersebut dapat menangani persoalan banjir di DKI Jakarta.
Turut serta dalam peninjauan tersebut para anggota Komisi D, yaitu H. Abdurrahman Suhaimi, Pandapotan Sinaga, Seppalga Ahmad, Neneng Hasanah, Rifkoh Abriani, Tandanan Daulay dan Rikardo.
Peninjauan dilanjutkan dengan mengunjungi Waduk Ria Rio di Jakarta Timur. (red/wa)