Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta menyebut saat ini kondisi Waduk Brigif di kawasan Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan kotor dan tidak terawat.
Padahal, penanggulangan banjir menjadi salah satu program prioritas yang digadang Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono untuk masa kepemimpinannya dua tahun kedepan.
“Belum lama ketika saya reses ke wilayah sana, saya tengok ternyata tidak terawat. Ini harus ada perhatian kusus. Jangan sampai kita membangun bagus, tapi ternyata tidak terawat,” ujar Nova Harivan Paloh, Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta di gedung DPRD, Senin (3/4).
Hal senada juga diungkap anggota Komisi D Dedi Supriadi. Ia menilai Waduk Brigif saat ini sudah tidak terawat, oleh karena itu diminta adanya edukasi pada warga yang datang untuk ikut merawat kantong pengendali banjir ini.
“Kalau lihat kondisinya sekarang ini mulai agak kotor ya, masyarakat perlu dikasih tahu bagaimana memelihara fasilitas yang bagus dan bermanfaat ini,” ucapnya.
Selain perawatan, Dedi juga meminta Waduk Brigif ditambahkan pengamanan ekstra seperti pagar pembatas. Sebab ia khawatir anak-anak yang bermain disekitar bibir Waduk terperosok karena tidak adanya pembatas.
“Ada bagian yang membahayakan terutama untuk anak-anak, pengamanannya juga kurang, karena ada bagian yang curam. Apalagi disitu ada penyewaan skuter listrik, kalau gak bisa menggunakannya, bisa nyebur,” ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Yusmada Faizal mengaku satu tahun setelah serah terima, memang perawatan waduk masih dikelola oleh kontraktor. Namun tahun ini ia akan menggandeng Dinas Pertamanan dan Hutan Kota serta Dinas Lingkungan Hidup DKI untuk merawat Waduk yang memiliki luas sekitar 10 hektar ini.
“Perawatan terkait pengerukan termasuk juga mitigasi sampahnya, nanti kami akan koordinasi meminta bantuan. Biasanya soal sampah ke UPK badan air. Kedua soal lahan hijaunya minta rekomendasi spek-spek teknisnya dari Dinas Pertamanan,” tandasnya.(DDJP/gie)