Komisi D Minta Saluran Air di Jalan Diperbanyak

January 3, 2020 3:29 pm

Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta mendorong agar seluruh jalan-jalan di Ibukota dilengkapi dengan saluran air dengan menggunakan grating steel. Upaya antisipasi genangan air di jalan ini dinilai perlu digencarkan dengan koordinasi Dinas Bina Marga dan Dinas Sumber Daya Air (SDA).

Ketua Komisi D DPRD DKI Ida Mahmudah menjelaskan, bahwa konsep tersebut dinilai efektif dalam rangka pengendalian banjir di Ibukota. Pasalnya, konsep steel grating yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya lebih cenderung menitikberatkan di sekitar badan jalan sebagai titik wilayah resapan air.

“Jadi kalau di sana (Surabaya) itu lubang airnya bukan di sisi trotoar, tapi di aspal semacam pori-pori. Jadi tidak perlu lagi lewat gorong-gorong (mulut air) di trotoar, disana itu disiapkan sepanjang 40 sampai 60 meter persegi dan itu bagus, jadi air hujan bisa langsung terserap,” ujarnya, Jumat (3/1).

Di Surabaya, dikatakan Ida, konsep tersebut secara teknis telah dipasang dengan perhitungan yang cermat, dimana jalur yang disediakan sebagai wilayah resapan air sejauh 4 meter yang dikhususkan sebagai jalur utama aliran air.

“Jadi saluran air tidak perlu masuk ke mulut air di trotoar, tapi dibawah aspal itu sudah ada, Jadi setiap aspal ada besinya langsung masuk kedalam gorong-gorong air, kalau itu dilakukan kami yakin tidak ada ada lagi genangan air di kanal mulut trotoar atau tanah taman,” terangnya.

Ida berharap agar konsep tersebut bisa menjadi referensi bagi SKPD bidang teknis, khusususnya Dinas Bina Marga yang akan mengoptimalkan penataan trotoar mulai tahun 2020.

“Nah ini menjadi catatan Komisi D juga, apalagi Trotoar kemarin sudah kita setujui (Rp 1 triliun), harapannya sebelum dieksekusi kita perlu rapat khusus lagi dengan Bina Marga, semua trotoar yang dibangun 2020 harus bisa mengacu konsep seperti itu. Karena hujan ini kan pasti rutin, kita sudah tahu, Januari, Februari, pasti hujan lebat, jangan sampai ada hal yang tidak kita inginkan itu terjadi lagi,” ungkap Ida.

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Bina Marga dan Dinas Sumber Daya Air (SDA) sebelumnya telah membangun saluran air atau gorong-gorong di bawah jalan raya dengan Grating Steel, seperti di underpass Mampang-Kuningan, Jakarta Selatan. Hanya saja, salah satu komponen infrastruktur penutup saluran air dari teralis besi itu seringkali dicuri untuk dimanfaatkan kepentingan tertentu. Kejadian itu tidak terulang setelah Pemprov DKI memasang kamera CCTV di sekitar underpass.

Meski demikian, Kedua SKPD teknis tersebut saat ini lebih banyak menggunakan kanstin tali air sebagai jalan masuknya air ke gorong-gorong. Sehingga, aluran air di bawah jalan efektif mengatasi genangan di ruas jalan tersebut. Hal itu sudah dibuktikan di underpass yang memiliki saluran air di bawahnya. (DDJP/alw/oki)