Komisi D Minta Dinas Bina Marga Perhatikan Perbaikan Jalan Lingkungan

February 24, 2021 6:53 pm

Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta menyoroti kegiatan perbaikan jalan lingkungan warga yang seharusnya dapat segera ditangani Dinas Bina Marga.

Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh mengatakan, lambannya penanganan tampak pada banyaknya usulan perbaikan jalan lingkungan pada kegiatan musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) yang ia ikuti.

“Karena itu, perbaikan jalan lingkungan ini harus menjadi prioritas dalam usulan APBD Perubahan tahun 2021,” ujarnya dalam rapat kerja, Rabu (24/2).

Nova menjelaskan, dalam penyerapan APBD tahun 2020 Dinas Bina Marga mencatatkan realisasi sebesar 93,45% dari total pagu sebesar 1,67 triliun. Namun demikian, lemahnya penyerapan APBD tahun 2020 masih terjadi di Suku Dinas Bina Marga di lima wilayah kota. Dimana lima kota administrasi hanya tercapai sebesar Rp149,74 miliar dari Rp166,66 miliar atau terealisasi 89,85%.

“Kalau dilihat dari struktur anggaran saja di Sudin-Sudin sangat kecil sekali, bahkan di perubahan (APBD 2021) nanti harusnya benar-benar dicakup. Kita harapkan juga di perubahan nanti bisa dipenuhi (masukan perbaikan jalan itu) dari reses maupun Musrenbang.” katanya.

Sebab menurut Nova, masukan yang datang untuk perbaikan jalan di Sudin Bina Marga saja telah mencapai ratusan usulan. Sehingga, perlu ditindaklanjuti secara lebih responsif.

“Baru hari ini saja saya ikut Musrenbang kurang lebih 300an dari Bina Marga. Tentunya ini harus menjadi concern kita bersama,” sambung Nova.

Hal senada juga diungkapkan Anggota Komisi D DPRD DKI Jamaludin Lamanda. Menurutnya, Dinas Bina Marga juga perlu memperhatikan serapan kegiatan pemeliharaan jalan yang berada di lingkungan warga. Setidaknya, sejumlah aspirasi yang terjaring dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) mulai dari perangkat lingkungan seperti RT dan RW hingga kecamatan di masing-masing wilayah.

“Jadi jangan lihat pembangunan-pembangunan yang skala besar saja, yang memang ada di permukaan provinsi atau jalan-jalan besar. Harusnya penyerapan anggaran perbaikan jalan itu menyentuh langsung ke kampung-kampung,” ungkap Jamaludin.

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta Hari Nugroho memastikan bahwa pihaknya akan terus berupaya optimal agar masukan-masukan pemeliharan jalan besar hingga kecil di wilayah dapat terakomodir secara responsif. Dimana, Dinas Bina Marga telah menginventarisir sebanyak 6.934 titik jalan berlubang dan sudah ditindaklanjuti dalam bentuk perbaikan sejak awal Januari 2021 dengan pekerjaan tingkat ringan hingga sedang.

“Karena SPD-nya baru turun terutama akan kita lakukan perbaikan yang jalannya rusak parah, seperti Cilincing Marunda,” terangnya.

Meski demikian, Dinas Bina Marga DKI mengklaim jumlah masalah jalan tersebut lebih kecil dibandingkan tahun 2020. Mengingat, pada tahun tersebut terjadi masalah jalan berlubang di lingkungan warga di wilayah dapat terselesaikan sebesar 9.500 titik.

“Jadi kalau kita hitung dengan tahun kemarin (2020), kerusakan jalannya relatif lebih kecil dibanding tahun sebelumnya,” tandas Hari. (DDJP/alw/oki)