Komisi D Ingin Tebet Eco Park Jadi Taman Percontohan

April 22, 2022 5:58 pm

Ketua Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta Ida Mahmudah berharap kehadiran Tebet Eco Park bisa menjadi inspirasi taman-taman lainnya di Ibukota.

Komisi D menilai, selain memiliki visi yang baik sebagai connecting people with nature, Tebet Eco Park juga bisa menjadi sarana interaksi, edukasi, dan rekreasi bagi masyarakat.

“Kami minta Dinas Pertamanan dan Hutan Kota bisa membuat taman-taman di Jakarta menjadi seperti ini (Tebet Eco Park). Sangat luar biasa, bisa dimanfaatkan sebagai hiburan warga,” ujarnya, Jumat (22/4).

Ida mengatakan, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota kedepan harus fokus memperbaiki sejumlah taman, terutama yang letaknya sangat dekat dengan permukiman warga. 

“Harapan kami taman bagus itu bukan hanya ada di lingkungan besar saja, tapi di utamakan juga di padat penduduk, sehingga bisa dimanfaatkan dan menjadi tempat rekreasi bagi warga sekitar,” ucapnya.

Hal senada juga diungkapkan anggota Komisi D lainnya, Judistira Hermawan. Ia meminta Dinas Pertamanan dan Hutan Kota membuat taman seperti Tebet Eco Park disejumlah lokasi lain.

“Tentu kita harapkan taman seperti ini tidak hanya dibangun di Jakarta Selatan, tapi juga di daerah-daerah lain, terutama Jakarta Utara. Saya kira disana masih perlu penambahan taman yang jumlahnya signifikan,” tandasnya.

Sejumlah keunggulan memang dimiliki Tebet Eco Park yang berdiri di atas lahan seluas tujuh hektar ini. Pertama yakni Infinity Link bridge yakni jembatan penyatu Taman Tebet Utara dan Taman Tebet Selatan yang selama ini terpisah oleh Jalan Tebet Raya.

Dimana sisi selatan taman, terdapat kebun bibit yang dikembangkan menjadi zona Wetland Boardwalk, berfungsi untuk membantu menahan laju air dan meningkatkan penyimpanan air. Lalu ada Community Garden yang dilengkapi fasilitas untuk kegiatan sosial masyarakat sekitar. Serta swamp playground yang memiliki beragam wahana bermain dan viewing deck yang memanfaatkan kontur.

Sedangkan dibagian utara, terdapat area TEP Plaza yang berfungsi sebagai area drop-off, dengan bangunan pavilion, amphitheatre, hingga fasilitas parkir dan UMKM. (DDJP/gie)