Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta menyambut baik terobosan Pemprov DKI Jakarta mengatasi kemacetan dengan membangun jalur kereta layang.
Lintas sebidang antara jalan raya dan kereta diyakini sebagai salah satu penyebab kemacetan di Ibukota karena headway commuter line yang saat ini hanya berkisar 3 sampai 5 menit.
“Jadi dorongan saya terkait rencana pembangunan ini agar segera direalisasikan, karena masyarakat sudah menantikan kondisi jalan yang lancar di Ibukota,” ujar Nasrullah, Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Kamis (21/3).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, lintas sebidang yang ada di Ibukota masih sepanjang 27 kilometer. Panjang perlintasan kereta itu pula yang rencananya nanti akan dinaikkan (loop line). Ia memprediksi alokasi yang dibutuhkan untuk pembangunan tersebut akan menyedot anggaran sebesar Rp9 triliun.
Sebagai pembiayaannya, Pemprov DKI akan melaksanakan pembangunan dari uang pinjaman sebesar Rp571 triliun sebagai alokasi Rencana Induk Transportasi. Proses ini ditargetkan akan selesai dalam 10 tahun ke depan.
Nasurllah mengatakan, lintas sebidang menjadi dua kebutuhan prioritas bagi masyarakat. Pengguna jalan raya menginginkan lalu lintas yang lancar agar sampai tepat waktu di tempat tujuan.
“Sementara kereta Jabodetabek ini juga harus lancar. Memang harus ada solusinya, itu yang akan kita dukung,” tandasnya. (DDJP/ans/oki)