Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta berharap Dinas Bina Marga terus mematangkan kajian terhadap perencanaan revitalisasi trotoar berkonsep ramah lingkungan serta disabilitas di wilayah Kemang, Jakarta Selatan.
Anggota Komisi D DPRD DKI Abdul Ghoni mengatakan bahwa ketersediaan trotoar sebagai salah satu infrastruktur public belum terasa di salah satu kawasan elit Jakarta Selatan tersebut. Menurutnya, rencana revitalisasi trotoar Kemang harus ada perhitungan matang tanpa mengambil sisi badan jalan yang berujung pada kemacetan kendaraan bermotor.
“Ketika dibuatkan trotoar untuk disabilitas dan ramah lingkungan, jangan sampai juga mengambil badan jalan. Harus ada pembebasan lahan yang dikhususkan untuk trotoar, sehingga jalan tidak terganggu,” katanya di Gedung DPRD DKI, Senin (13/5).
Apabila revitalisasi trotoar Kemang telah dirampungkan Dinas Bina Marga, Ghoni berharap agar revitalisasi trotoar Kemang dapat digunakan secara representatif. Salah satunya, adalah pemanfataan zonasi Trotoar yang diwajibkan bebas dari Pedagang Kaki Lima (PKL).
Dengan ada kebijakan tersebut, lanjut Ghoni, program kegiatan revitalisasi trotoar Kemang Jakarta Selatan dengan konsep ramah lingkungan serta disabilitas dapat dilakukan secara tepat sasaran.
“Kami harap jangan sampai dijadikan lokasi-lokasi Pedagang Kaki Lima karena dikhawatirkan tidak akan jadi ramah lingkungan lagi. Jadi harus benar-benar dibuat sesuai konsep yang telah direncanakan sebelumnya, itulah yang kami rasa harus diatur sebaik mungkin,” ungkapnya.
Pemprov DKI melalui Dinas Bina Marga berencana akan melakukan sejumlah revitalisasi trotoar di kawasan Jakarta Selatan dengan total anggaran Rp100 miliar dari APBD Provinsi DKI Jakarta 2019. Salah satunya adalah wilayah Kemang Jakarta Selatan yang akan diproyeksikan sebagai salah satu sebagai kawasan percontohan trotoar dengan konsep ramah lingkungan dan disabilitas.
Upaya revitalisasi trotoar Kemang tersebut dilakukan untuk mengubah perilaku sosial di kawasan tersebut. Trotoar ini nantinya akan dibangun dengan cara complete street (jalan yang lengkap) dan diberikan fasilitas cukup banyak bagi pejalan kaki dan kendaraan. Rencanannya jalan yang akan dibangun itu sepanjang kurang lebih 4 hingga 5 km meter dan lebar bervariasi mulai 2 hingga 5 meter.
Proses pengerjaan akan diawali dengan implementasi perencanaan pembangunan fisik pada Selasa (14/5) esok hari. Kemudian, pengerjaan fisik akan dimulai di akhir bulan Mei hingga finalisasi perampungan pengerjaan ditargetkan paling lambat akhir Desember 2019.
Untuk mendukung hal tersebut, Dinas Bina Marga bersama Pemerintah Kota Jakarta Selatan hingga saat ini terus menggencarkan intensitas sosialisasi sosialisasi perencanaan ruang jalan kepada warga yang berdomisili di Kemang dan sekitarnya. (DDJP/alw/oki)