Komisi B Tunggu Hasil Audit Dugaan Beras Oplosan

July 17, 2025 7:28 pm

Badan usaha milik daerah (BUMD) DKI Jakarta membuka kanal pengaduan yang bisa diakses warga. Hal itu terkait kualitas beras. Demikian ditegaskan Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo.

Kanal tersebut digunakan terkait kasus pengoplosan beras pada sejumlah merek yang turut menyeret BUMD milik Pemprov DKI, yakni PT Food Station Tjipinang Jaya.

Menurut Rio, persoalan itu harus menjadi introspeksi. Harus dibuka pengaduan secara transparan yang bisa diakses secara mudah oleh warga.

“Sehingga ini menjadi salah satu supporting sistem dalam fungsi-fungsi pengawasan secara publik,” ujar politisi PDI Perjuangan itu, Kamis (17/7).

Demikian ditegaskan Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo. (dok.DDJP)

Rio mendesak Pemprov DKI mengaudit secara internal terhadap dugaan pelanggaran mutu beras dari Gudang Food Station.

Akan tetapi, sambung dia, audit juga dilaksanakan secara eksternal. Hasilnya, diungkap secara terbuka ke publik.

Dua tindakan tersebut, kata Rio, guna menjaga kepercayaan publik terhadap pengelolaan perusahaan milik Pemprov DKI.

Rencananya, Komisi B akan memanggil Food Station untuk mengklarifikasi kasus tersebut, pasca audit.

“Sampai saat ini kita masih menunggu proses investigasi,” ungkap Rio.

Pada prinsipnya, Komisi B menyatakan siap untuk mengundang Food Station terkait persoalan itu.

“Kita siap kapan saja, karena memang ini salah satu tugas pokok, fungsi, anggota dewan,” tambah Rio.

Satgas Pangan Polri kini tengah menindaklanjuti laporan Kementerian Pertanian terkait laporan pengoplosan beras.

Polri memeriksa empat produsen dalam proses penyelidikan. Yaitu, Wilmar Group, PT. Food Station Tjipinang Jaya, PT. Belitang Panen Raya, dan PT. Sentosa Utama Lestari (Japfa Group).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Hasudungan Sidabalok berjanji akan menarik beras yang dijual oleh PT. Food Station Tjipinang Jaya jika BUMD tersebut terbukti mengoplos beras.

“Kalau terbukti dioplos akan ditarik,” tegas dia dalam pesan singkat, Rabu (16/7).

Kini, ungkap Hasudungan, pihaknya tengah mengaudit audit internal. Pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan sampel beras yang diambil dari gudang milik Food Station.

“Kami lagi tunggu hasil pemeriksaan sampel beras FS yang kami periksa di lab DKPKP,” pungkas dia. (red)