Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta berharap PT LRT Jakarta mematangkan kajian alokasi pemberian diskon tarif bagi penumpang LRT Jakarta rute Velodrome – Kelapa Gading.
Ketua Komisi B DPRD DKI Abdurrahman Suhaimi menjelaskan, kajian diperlukan agar PT LRT selaku operator tak salah langkah dalam menjalankan sirkulasi bisnis yang baik bagi pengembangan LRT Jakarta. Menurutnya, perhitungan tersebut harus diselaraskan dengan penyusunan komponen biaya operasional yang dibebankan dalam bentuk fasilitas sarana dan prasarana kepada penumpang LRT Jakarta.
“LRT ini berhubungan dengan pelayanan tetapi juga ada hubungannya dengan bisnis. Perlu dihitung (tarif) diskon itu bagaimana dikomparasikan pada susunan tarifnya. Bagaimana business plan-nya untung, tetapi pelayanan tidak terganggu,” ujarnya, Kamis (4/7).
Suhaimi tak memungkiri bila pemberian diskon merupakan upaya untuk menarik warga agar mencoba dan dapat menggunakan LRT dalam aktivitas sehari-hari. Apalagi, perhitungan tarif opersional LRT setelah disubsidi telah ditanggung APBD.
“Dalam hal ini APBD memang harus bisa dimanfaatkan sebanyak mungkin untuk kepentingan masyarakat. Tetapi kedepannya tak juga harus melulu tergantung dengan APBD,” terangnya.
Selain itu, Komisi B juga berharap PT LRT mampu melakukan perencanaan bisnis yang sehat, mandiri dan tidak bergantung dengan alokasi Penyertaan Modal Daerah (PMD). Salah satunya, melalui pengembangan di seluruh lini sektor bisnis yang dijalankan PT LRT Jakarta.
“Jadi memang jajaran LRT ini justru harus bisa mengembangkan sektor bisnisnya yang bisa menghasilkan hasil yang besar, untuk mensubsidi bahkan menggratiskan tanpa dibantu APBD lewat PMD. Bagaimana caranya? bisa lewat pengembangan wilayah-wilayah bisnisnya, manajemen transportasi (TOD) sehingga itu bisa berkembang,” ungkap Suhaimi.
PT LRT Jakarta saat ini tengah mempertimbangkan pemberian diskon tarif di awal operasional dalam rangka menarik antusiasme masyarakat menggunakan LRT sebagai moda transportasi publik. Penerapan diskon tarif bagi penumpang LRT Jakarta diproyeksikan dapat menjadi suksesor seperti halnya moda raya terpadu (MRT) Jakarta yang bisa menarik banyak penumpang di awal operasional.
Hingga saat ini, terhitung LRT Jakarta telah melakukan uji coba publik sebanyak tiga kali terhadap rute Kelapa Gading – Velodrome sepanjang 5,8 kilometer.
DPRD bersama Pemprov DKI telah menetapkan tarif penumpang LRT Jakarta Rute Kelapa Gading – Velodrome sebesar Rp5.000 per penumpang dengan sistem flat atau satu harga sesuai Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 34 Tahun 2019 tentang Tarif Angkutan Perkeretaapian Mass Rapid Transit dan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit. Tarif tersebut akan diberlakukan apabila LRT Jakarta sudah berjalan secara komersial. (DDJP/alw/oki)