Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta menerima audiensi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jaya di gedung DPRD DKI Jakarta Selasa (11/2).
Ketua Komisi B DPRD DKI Abdul Aziz mengatakan, dalam audiensi para pengusaha muda Jakarta menginginkan adanya penyamarataan kesempatan dalam berinvestasi yang diberikan kepada pemerintah. Sebab sejauh ini, pintu kesempatan berinvestasi dinilai hanya terbuka lebar untuk investor asing.
“Kita tidak ingin pengusaha-pengusaha lokal ini hanya menjadi penonton nantinya, dibandingkan pengusaha asing. Kita juga tidak ingin masyarakat kita ini cuma jadi konsumen, kita ingin mereka jadi produsen agar mempunyai produk lokal yang bisa dijual keluar,” ujar Aziz.
Hal senada juga diungkapkan Sekretaris Komisi B DPRD DKI Pandapotan Sinaga. Apalagi menurutnya potensi investasi di Jakarta saat ini sudah hampir menyentuh angka Rp40 triliun. Dengan demikian, ia berharap DPRD DKI Jakarta mampu menjadi jembatan komunikasi terbaik antara eksekutif dengan para pengusaha.
“Saya fikir semua antusias mendukung HIPMI ini bagaimanapun untuk mendukung suatu perekonomian perlu organisasi yang saling menunjang, tapi bagaimana kita berinteraksi dengan pemerintah dan pengusaha. Apalagi kue di Jakarta ini cukup besar kurang lebih untuk diluar anggaran rutin ada Rp40 triliun, kita tidak boleh menjadi penonton karena memang banyak kesempatan untuk berinvestasi di DKI Jakarta,” terang Pandapotan.
Sementara itu, Ketua Umum HIPMI Jaya Afifuddin Suhaeli Kalla mengaku puas pihaknya telah berinteraksi dengan DPRD DKI untuk mengkomunikasikan kendala dan masukan yang disampaikan demi kemajuan investasi usaha yang lebih baik.
“Untuk iklim investasi di Jakarta saat ini sudah bagus, karena kita lihat sendiri seperti yang disebutkan, Ibukota akan pindah. Jadi DKI Jakarta ini kan akan pindah menjadi kota bisnis, harusnya memang kedepan lebih banyak lagi dibuka pintu-pintu investasi, khususnya yang berhubungan dengan kegiatan bisnis di DKI Jakarta,” ujarnya.
Dengan demikian, Afiffudin berharap agar pertemuan dengan legislator bisa membuka ruang komunikasi dengan eksekutif Pemprov DKI.
“Dengan iklim investasi yang nantinya akan menjadi kota bisnis, kita pemuda-pemuda pengusaha bisa berkontribusi lebih aktif lagi, berperan lebih banyak untuk bersinergi dan berinvestasi dengan Pemerintah Daerah,” tandas Afiffudin. (DDJP/alw/oki)