Komisi B DPRD DKI Matangkan Konsep Revitalisasi TIM

November 29, 2019 4:23 pm

Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta kembali mendalami rencana program revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini Jakarta Pusat bersama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), Jumat (29/11).

Ketua Komisi B DPRD DKI Abdul Azis mengatakan, rapat tersebut digelar untuk menyelaraskan pandangan mengenai rencana kerja dan pembaruan fasilitas sarana dan prasarana TIM yang ditargetkan rampung pada tahun 2021 mendatang.

“Alhamdulillah ya kita sudah menerima keterangan yang sangat amat detail dari PT Jakpro dan juga Dinas Pariwisata dan rencana-rencana kedepan. Ternyata rencana-rencana ini memang bahwa keinginan merevitalisasi ini adalah wujud dari kepedulian Gubernur kita terhadap majunya seni,” ujarnya di Gedung DPRD DKI Jakarta

Abdul Azis menyampaikan, saat ini kegiatan revitalisasi TIM yang kini sudah masuk tahap perancangan dan pembangunan oleh PT Jakpro. Tahapan itu pun sudah mengakomodir seluruh aspirasi yang diinginkan para seniman di sana. Sementara pembangunan wisma yang disebut sebagian orang sebagai hotel ditunda untuk sementara waktu, sampai BUMD tersebut dapat merevisi perencanaan desain bangunan disertai dengan perencanaan yang lebih komprehensif.

“Kita ini melihat kondisi, karena ini berjalan terus ini, kita diskusi terus dengan seniman lagi, diskusi dengan seluruh stakeholder sebenarnya apasih yang terbaik untuk seniman ini. Kalau seandainya itu jalan yang terbaik untuk dibangun (Wisma), silahkan dibangun, jadi kita masih berupa opsi yang harus di dalami oleh seluruh stakeholder,” terangnya.

Dengan demikian, Abdul menerangkan pihaknya akan kembali meneliti kembali usulan serta masukan dari beragam pihak. Tujuannya, agar proses pembangunan Revitalisasi TIM dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan pelestarian kesenian dan kebudayaan yang selama ini digaungkan oleh para seniman.

“Jadi kita masih ingin meninjau konsep revitalisasi dua sampai tiga minggu kedepan. Setelah itu baru bisa kita simpulkan maunya rencananya seperti apa yang dilakukan,” ungkap Azis.

Semrntara itu, Anggota Komisi B DPRD DKI Manuara Siahaan mendoroang agar PT Jakpro mempertimbangkan aspek orisinalitas infrastruktur bangunan yang ada TIM, mengingat bangunan tersebut merupakan peninggalan sejarah yang bisa saja menjadi salah satu cagar budaya.

“Di dalam revitalisasi itu,  maka fungsi-fungsi awal tidak boleh hilang. Ketika fungsi-fungsi awal sudah diakomodasikan maka revitalisasi itu juga terbuka untuk sebuah pembaruan, jadi perlu di cek dulu karena ini akan beriorientasi sebagai pusat kebudayaan,” terang Manuara.

Di lokasi yang sama, Direktur Utama PT. Jakarta Propertindo (Perseroda) Dwi Wahyu Daryoto menjelaskan, bahwa masterplan yang diusung pihaknya hanya melanjutkan rencana pembangunan berdasarkan grand design yang pernah dibuat Andre Martin di tahun 2007.

Dalam kegiatan tersebut, ia menjelaskan bahwa revitalisasi TIM membutuhkan anggaran sebesar Rp1,8 triliun. Pelaksanaan revitalisasi dibagi menjadi dua tahap, pertama pembangunan wisma TIM (Juli 2019-Desember 2020) sebesar Rp600 miliar, selanjutnya tahap kedua untuk pembangunan Wisma Seni (Januari 2020-Juni 2021) sebesar Rp1,2 triliun.

“Karena kemarin saat pembahasan KUA-PPAS (2020) kemarin, DPRD membatalkan Rp200 miliar untuk Wisma TIM, totalnya sekarang jadi Rp1,6 triliun. Sedangkan kalau tahap kedua nanti kita belum ambil tender, dan saat ini mau koordinasi dengan Andre Martin bersama timnya untuk basic engineering design,” katanya.

Dengan demikian, pihaknya akan berkoordinasi kembali untuk merevisi konsep desain revitalisasi dengan Andre Martin disertai dengan revisi business plan dan budgeting.

“Makanya mungkin setelah forum ini saya akan coba selesaikan revisi design dengan Pak Andre Martin dengan revisi business plan dan budgetnya, kalau perlu nanti akan saya presetasikan di lapangan dan kantor TIM untuk yang barunya dalam 1 minggu atau 2 minggu ini,” ungkap Dwi.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Alberto Ali memastikan pihaknya akan terus berkomunikasi secara intensif bersama para seniman agar proses Revitalisasi TIM dapat berjalan sebagaimana mestinya.

“Kita akan terus fasilitasi pentas-pentas yang masih akan terus terjadi di TIM ini, karena memang kegiatan di TIM itu sudah banyak agenda yang sifatnya tetap secara umum, selama pembangunan atau revitalisasi. Kami sudah berkomitmen bersama Jakarta Propertindo supaya acara kesenian tetap dilaksanakan,” terangnya.

Dengan demikian, pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) hingga Institut Kesenian Jakarta (IKJ) untuk bermediasi terhadap keberlangsungan kegiatan revitalisasi TIM hingga 2021.

“Kita pastikan tidak akan terganggu, dan kegiatan yang rutin-rutin di TIM akan berjalan seperti biasa,” tandas Alberto. (DDJP/alw/oki)