Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta meminta Perumda PAM Jaya mengoptimalkan serapan Penyertaan Modal Daerah (PMD) yang telah diberikan jelang akhir tahun anggaran. Komitmen untuk menyediakan air siap minum warga Jakarta harus direalisasikan.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail menyampaikan, hingga 12 September 2023 PMD yang diberikan pemerintah kepada Perumda PAM Jaya baru terserap 36,65% atau Rp522,9 miliar dari total Rp1,4 triliun. PMD itu diproyeksikan untuk membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pesanggrahan dan SPAM Ciliwung.
“Harus dipastikan lagi apa yang menjadi penyebabnya. Kalau memang pihak PAM Jaya tidak punya kemampuan untuk melakukan lelang dengan SDM internal, harus bekerjasama dengan pihak lain seperti BPPBJ (Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa) yang memang bidangnya,” ujarnya saat pembahasan Raperda tentang Perubahan APBD 2023 di Grand Cempaka Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/9).
Ismail mengimbau agar Perumda PAM Jaya membuktikan komitmennya untuk menyediakan air siap minum kepada masyarakat di seluruh wilayah Ibu Kota setelah memutuskan kerjasama dengan dua mitranya, yakni PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) dan PT Aetra Air Jakarta pada tahun lalu.
“Maka harus menjadi spirit mereka dalam mengeksekusi beberapa PR yang sudah ditetapkan timelinenya. Mulai dari leang, kajiannya, termasuk usulan pendanaannya. Maka itu semua harus dikawal dengan baik. Kalau ditahap awal mereka menangani ini tidak baik, terseret-seret, kita khawatir ini menjadi preseden buruk kedepan,” terangnya.
Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin mengakui rendahnya penyerapan PMD dikarenakan beberapa kendala, diantaranya terkait perizinan untuk membangun SPAM Pesanggrahan, serta terjadinya gagal lelang pada SPAM Ciliwung.
“Kendalanya waktu itu masih di teritorial Aetra dan PALYJA, jadi mereka tidak memberikan izin. Sehingga kalau kita membangun SPAM Pesanggrahan, akan melanggar PKS (Perjanjian Kerja Sama),” ungkapnya.
Sementara untuk gagal lelang pada pembangunan SPAM Ciliwung, Arief berjanji akan segera menggelar lelang ulang dalam waktu dekat, sehingga dapat mengoptimalkan penyerapan PMD diakhir tahun.
“Ciliwung kita gagal lelang, jadi akan lelang ulang tanggal 15 September ini, kita akan announced kembali ke publik,” tandasnya. (DDJP/gie)