Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta mendorong PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) terus berkomitmen berkontribusi terhadap APBD DKI Jakarta. Salah satunya dengan mengembangkan sayap bisnis.
Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga mengatakan, ada sejumlah faktor yang mesti dibenahi untuk mengoptimalkan bagi hasil laba (dividen) dari PT JIEP untuk APBD DKI. Salah satunya menuntaskan okupasi lahan ilegal milik PT JIEP oleh oknum yang hingga saat ini juga dilaporkan telah melakukan pembuangan limbah.
“Kita temukan ternyata ada lahan yang ditempati ilegal bahkan dijadikan tempat membuang limbah. Kita akan cek dulu untuk lihat secara langsung keadaan dilapangan. Kita harus segera amankan aset ini,” ujarnya saat melakukan peninjauan ke PT JIEP, Jakarta Timur, Senin (20/7).
Pandapotan menjelaskan, mulai berdirinya bedeng dan dijadikan tempat pembuangan limbah karena kurangnya pengawasan di kawasan tersebut. Ia menyarankan agar JIEP secepatnya membenahi struktur pengawasan agar tidak terjadi lagi hal serupa dikemudian hari.
“Kerugian belum diketahui, karena awalnya sebagian lahan itu peruntukannya untuk hutan kota. Tapi sama JIEP tidak diinfokan itu adalah hutan kota jadi dikira lahan kosong yang tidak bertuan, padahal punya JIEP. Kita harus usut secara detail, ini perlu ditata ulang,” ucapnya.
Pandapotan menyarankan ketika persoalan okupasi ilegal ini tuntas, PT JIEP dapat melanjutkan masterplan pengembangan sejumlah aspek bisnisnya. Dengan begitu Komisi B berharap dividen yang diberikan dapat berperan pada peningkatan PAD DKI Jakarta.
“Jiep bagian dari BUMD kita yang perlu kita bantu juga permasalahan dan kendalanya, setelah selesai, kami minta JIEP bisa berkembang lagi dibidang industri dan menjadi salah satu sumber PAD kita,” ungkapnya.
Di lokasi yang sama, Direktur Utama PT JIEP Landi Rizaldi Mangaweang mengakui bahwa pihaknya belum optimal berkontribusi terhadap pendapatan APBD DKI Jakarta. Meski demikian, ia memastikan dalam rencana jangka panjang PT JIEP akan mengoptimalkan fungsi lahan dan sumber daya yang dimiliki untuk melebarkan sayap bisnis.
“Mulai 2019 sampai 2023 proyek unggulannya yakni re-masterplan dari kawasan industri Pulogadung, dimana pemanfaatan lahan untuk kegiatan industri kami usulkan diubah menjadi pemanfaatan campuran, artinya kegiatan disini tidak lagi didominasi oleh kegiatan industri saja, tapi juga menghadirkan kegiatan lainnya seperti residential (perumahan), perkantoran, dan benerapa kegiatan industri,” tandasnya. (DDJP/gie/oki)