Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta menilai masih banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang belum tersentuh kredit usaha rakyat (KUR) yang disalurkan Bank DKI.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail mengatakan, meski saat ini Bank DKI mencatatkan pertumbuhan kredit Bank DKI pada penyaluran KUR mencapai 31% sementara Bank konvensional lain hanya 3,67%, BUMD itu tetap harus menggenjot porsi penyaluran KUR di tahun 2022 ini.
“Peluang kredit UMKM ini perlu diperluas, baik segmennya maupun jumlah debiturnya,” ujarnya di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (7/2).
Di kesempatan yang sama, anggota Komisi B lainnya Manuara Siahaan menyarankan agar PT Bank DKI bersinergi dengan para pedagang di Pasar Jaya dalam penyaluran KUR untuk UMKM, sehingga target pengembangan UMKM dapat meningkat.
“Saya menyayangkan kecilnya penyaluran kredit mikro di Perumda Pasar Jaya, padahal kita punya payung sinergi BUMD. Ada 173 pasar tradisional yang sebenarnya potensial dikuasai, ini harus kita dorong lagi, karena tujuan Bank DKI ini untuk kesejahteraan rakyat Jakarta,” ungkapnya.
Sementara, Direktur Utama Bank DKI Fidri Arnaldy menjelaskan tahun ini penyaluran KUR khusus UMKM sebesar Rp1 triliun yang terbagi untuk syariah sebesar Rp200 miliar dan Rp800 miliar untuk konvensional.
Target penyaluran KUR UMKM diantaranya untuk Pasar Jaya yakni 5.446 pedagang dengan potensi Rp653 miliar, untuk Jakpreneur ditargetkan 5.253 anggota dengan potensi Rp26,3 miliar, dan untuk pelaku usaha mikro ditargetkan 2.084 pedagang dengan potensi Rp521 miliar.
Namun untuk mencapai target tersebut, Pihaknya akan berupaya dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki.
“Untuk mencapai target KUR itu dilihat spesifikasi kita, yaitu bagaimana kekuatan SDM dan digital kita. Makanya kita berproses perbaiki sumber daya manusianya termasuk juga dari digitalnya,” ucapnya.
Bahkan tidak hanya di Jakarta, PT Bank DKI juga akan mengembangkan program KUR untuk UMKM dibeberapa kota lainnya.
“Memang dalam rangka pengembangan aset kedepannya, di Jawa Timur kita akan menambah unit kerja, baik Syariah maupun Konvensional. Kita juga akan buka di Semarang dan Lampung,” tandasnya. (DDJP/gie)