Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta menilai belum semua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) berkinerja baik. Masih ada sejumlah BUMD yang menjalankan roda bisnis dengan hanya mengandalkan suntikan modal dari pemerintah.
Ketua Komisi B DPRD DKI Abdul Aziz mengatakan, berdasarkan pendalaman program strategis salah satu BUMD Pemprov DKI, sejatinya belum menghasilkan pendapatan bagi kas daerah secara baik. Seperti, salah pengelolaan Kawasan Industri (KI) Pulogadung yang dimiliki PT. JIEP seluas 500 Hektare (Ha) hanya diperuntukkan sebagai gudang penyimpanan.
“Apalagi disaat pandemi ini gudang-gudang tersebut, lahan-lahan tersebut banyak yang kosong, kami (Komisi B) menekankan lagi bagaimana PT. JIEP ini lebih kreatif, lebih inovatif. Sehingga aset Pemda DKI seluas 500 Hektar itu bisa lebih produktif, sehingga memberikan PAD yang lebih banyak,” ujar Aziz di Gedung DPRD DKI, Rabu (14/10).
Sebab menurutnya, lokasi tersebut dianggap strategis serta berpotensi menghidupkan kembali sektor bisnis kawasan industri yang sempat melesu karena kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sehingga menurutnya, PT. JIEP sebagai BUMD perlu melaporkan hasil kajian pengelolaan kawasan secara lebih komprehensif kepada Komisi B DPRD DKI.
“Meski mereka sudah punya (blueprint) dan sudah menjelaskan kepada kami, malah kami ingin tahu lebih dalam lagi ini seperti apa dan kapan dieksekusi harus jelas,” terangnya.
Tak kalah penting, lanjut Aziz, Komisi B juga telah meminta kepada PT. JIEP agar segera memperbaharui revaluasi aset secara total. Sebab, faktor revaluasi aset juga sangat penting dalam peningkatan nilai perusahaan hingga kebijakan relaksasi atas pajak yang dibebankan kepada para pengusaha.
“Karena pajak-pajak ini mungkin dalam waktu pandemi ini harusnya dapat relaksasi. Kami juga meminta BPBUMD agar membahas mengenai itu mengkaji apa yang harus dilakukan agar BUMD ini punya nilai lebih dibanding eksisting yang sekarang,” ungkap Aziz.
Sementara itu, Direktur Operasional PT. JIEP Beta Sri Winarto menjelaskan, sejauh ini pihaknya telah berupaya menghidupkan lahan-lahan aset yang terbengkalai akibat tidak adanya aktifitas selama pandemi Covid-19 untuk sejumlah hal yang lebih produktif.
“JIEP ini kan sebagai kawasan lama, jadi kami pun melihat lahan-lahan yang kosong menjadi Food Center, itu salah satunya,” terangnya.
Karena itu, PT. JIEP memastikan akan terus melihat beragam peluang agar lahan kosong di Kawasan Industri Pulogadung dapat menghasilkan kontribusi pendapatan yang lebih optimal ke kas daerah Pemprov DKI.
“Jadi untuk saat ini hingga 2021 nanti kita akan terus hidupkan budaya inovatif agar itu lebih dikembangkan, supaya ada inovasi terhadap nilai-nilai dan pendapatan usaha,” tandas Beta. (DDJP/alw/oki)