Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta bersama Dinas Penanaman Modal dan Playanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) menggelar rapat pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang APBD tahun anggaran 2020.
Dalam kesempatan itu ada sejumlah penyelarasan program kegiatan yang diusulkan Dinas PMPTSP. Salah satunya penyelarasan kegiatan promosi proyek infrastruktur strategis yang sebelumnya mengalami kesalahan nomenklatur. Dimana anggaran promosi tersebut awalnya dianggarkan sebesar Rp2,1 miliar kemudian berubah menjadi hanya Rp560 juta.
“Kita temukan kesalahan input, yang dimasukkan dalam sistem angka lama. Harusnya mereka menyiapkan jauh-jauh hari, karena kesepakatan diawal Rp2,1 miliar menjadi hanya Rp560 juta. Tapi sudah kita sepakati nominalnya menjadi yang awal untuk anggaran promosi,” katanya di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (5/12).
Sebab menurut Abdul Aziz, anggaran ini sangat penting untuk menunjang proyek unggulan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yakni MRT, LRT, Transjakrta, Loopline, Housinh Devolopment, Akses Air bersih, pengelolaan air limbah, peremajaan angkutan perkotaan, dan pengendalian banjir.
“Ternyata ini adalah kegiatan promosi untuk investasi proyek strategis unggulan Gubernur, jadi ini program strategis. Kalau dikurangin anggarannya ini terancam enggak jalan, malah berdampak tidak adanya investor untuk proyek strategis, dan justru akan mengancam program Gubernur kedepan,” terangnya.
Abdul Aziz berharap digelontorkannya anggaran sebesar ini, DMPTSP mampu merekrut konsultan bertaraf internasional untuk menarik investor menanamkan modalnya di proyek-proyek strategis tersebut.
“Makanya kita setujui anggaran awal, karena butuh konsultan bertaraf internasional untuk membuat bahan yang menarik ivestor berinvestasi,” ungkapnya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta Sri Haryati mengakui adanya kesalahan dalam pengiputan nominal promosi proyek insfrastruktur strategis oleh DMPTSP. Namun ia menyatakan setelah dirinya berkoordinasi anggaran tersebut segera diubah
“Saya juga sudah tegur sebenarnya, ada komponen terkait konsultan internasional yang memang sedang dalam proses. Sehingga kemudian angkanya hanya Rp500 jutaan saja. Tapi karena promosi penting untuk investasi kita, sehingga kita melalui rapat ini telah disepakati anggaran awal,” tandasnya. (DDJP/gie/oki)