Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta mendorong upaya peningkatakan kualitas sumber daya manusia (SDM) di PD Dharma Jaya. Upaya tersebut dinilai perlu dilakukan untuk memperkuat ketahanan pangan di DKI Jakarta.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz mengatakan, ketahanan pangan perlu mendapat perhatian lebih dari BUMD maupun SKPD terkait. Pasalnya, ketahanan pangan sangat mempengaruhi kebutuhan bahan pangan seluruh warga Jakarta. Ketahanan pangan juga perlu diperkuat pemerintah untuk menjaga stabilitas harga di pasaran.
“Hasil evaluasi kita Dharma Jaya perlu meningkatkkan sisi kualitas SDM-nya, sehingga mereka bisa menopang sisi ketahanan pangan kita, khususnya pangan terkait protein hewani secara berkala,” ujar Aziz pada rapat kerja Komisi di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (26/2).
Selain itu, Abdul Azis juga berharap PD Dharma Jaya meningkatkan pelayanan dalam pemenuhan kebutuhan daging hewani bagi warga Ibu Kota dengan harga subsidi untuk pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP). Tak hanya daging sapi dan ayam beku, Ia menyarankan PD Dharma Jaya dapat menyediakan daging ikan, serta telur yang selama ini di tangani oleh PT Food Station Tjipinang Jaya.
“Saya ingin untuk pengadaan makanan terkait protein hewanidiserahkan ke Dharma Jaya saja sepenuhnya. Contohnya ikan dan tulur yang belum dipegang Dharma Jaya. Sehingga fokus mereka jelas di hewani,” ungkapnya.
Di lokasi yang sama, Direktur Utama PD Dharma Jaya Raditya Endra Budiman mengaku akan segera menindaklanjuti permintaan tersebut. Ia menjelaskan, setidaknya ada delapan fokus kegiatan Dharma Jaya yang akan difokuskan di tahun 2020. Seperti menuntaskan perubahan perda, revitalisasi alat produksi, perbaikan HPP, peningkatan penjualan over container dan level standarnisssi NKV, pengembangan jaringan dan penjualan hewan kurban, serta perbaikan pengelolaan meatshop dan rintisian foodtruck serta optimalisasi sinergi BUMD dalam pendayagunaan aset idle.
“Sedangkan target pendapatan tahun 2020 kami sebesar Rp1,12 triliun dengan laba sebesar Rp31,83 miliar atau meningkat sekitar Rp19 miliar lebih dibandingkan tahun 2019,” tandasnya. (DDJP/gie/oki)