Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta mengapresiasi kinerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dalam menekan harga kebutuhan pokok jelang perayaan Tahun Baru 2020.
Berdasarkan situs resmi infopangan.jakarta.go.id hari ini, Senin (30/12) (pukul 09.00 WIB), sejumlah harga bahan pokok terpantau stabil setelah pelaksanaan Hari Raya Natal 2019, seperti beras IR III (IR 64) Rp9.592 per Kg, gula pasir Rp13.425 per Kg, dan tepung terigu Rp8.031 per Kg. Kemudian, garam dapur Rp3.434 per 25 gr, daging sapi has (paha belakang) Rp122.500 per Kg, daging kambing sebesar Rp113.906 per Kg, lalu gas elpiji 3 Kg Rp20.730.
Sekretaris Komisi B DPRD DKI Pandapotan Sinaga mengatakan, harga-harga tersebut membuktikan Pemprov DKI telah mampu memenuhi persediaan kebutuhan pokok yang dibutuhkan warga. Terlebih, fenomena pergantian tahun baru acapkali menjadi salah satu momen pedagang untuk berupaya meningkatkan daya jual untuk meraup keuntungan.
“Karena kan selama ini kalau liburan pasokan juga terbatas, ini juga terbatas kalau pengiriman ke wilayah-wilayah. Tapi kami sudah dengar langsung bahwa Pemprov DKI dan BUMD stok pangan sudah terpenuhi sampai tahun baru, tentu ini langkah bagus karena operasi pasar rutin kita juga terus berjalan, jadi analisa dan keputusan yang mereka (TPID) lakukan sudah cermat lah,” ujarnya, Senin (30/12).
Meski demikian, Pandapotan tetap mendorong TPID Provinsi DKI Jakarta terus berkoordinasi dengan SKPD dan BUMD bidang pangan untuk melakukan monitoring secara berkala, termasuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) di pasar-pasar yang terindikasi meningkatkan patokan harga kebutuhan pokok yang dibutuhkan masyarakat.
“Jangan sampai ini hanya sebatas data atau seremoni saja kalau bahan pangan kita aman, mungkin mereka (TPID) tak hanya monitor ke Pasar-pasar Induk saja, sampai ke pasar-pasar kecil juga bisa. Jangan sampai di pasar A stabil, tapi di pasar B malah sebaliknya (tidak stabil) atau cenderung meningkat sehingga masyarakat tidak berani untuk membeli kebutuhan,” terang Pandapotan.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui TPID sebelumnya terus melakukan koordinasi dan langkah-langkah antisipatif untuk mempersiapkan pasokan komoditas strategis di Jakarta. Seperti ketersediaan beras, telur, daging ayam, daging sapi, dan bumbu-bumbuan menjelang akhir tahun 2019.
TPID memastikan bahwa BULOG dan BUMD Pangan terkait, yaitu PT Food Station Tjipinang Jaya, Perumda Pasar Jaya, dan PD Dharma Jaya telah memperhitungkan dan mempersiapkan pasokan sesuai dengan kondisi dan bahkan lebih dari kebutuhannya.
Selain memastikan keamanan stok pangan, TPID juga melakukan inovasi dalam menjaga pasokan dan distribusi melalui beragam channel distribution, antara Iain penggunaan Rice Milling Unit (RMU), JakGrosir, Mini DC, dan JakMart yang akan berdampak pada efisiensi dalam tata niaga bahan pangan.
Tak hanya itu, TPID yang diwakili oleh BUMD pangan juga akan melakukan perjanjian kerja sama pembelian komoditas seperti telur ayam, daging ayam, daging sapi dan kebutuhan pokok lainnya.
Sementara itu, pemantauan keamanan pangan di pasar-pasar juga terus dilakukan secara rutin agar masyarakat dapat mengonsumsi pangan yang aman dari zat berbahaya dan berkualitas. Akses pangan murah bersubsidipun terus diperluas dan mudah diperoleh oleh masyarakat.
Untuk mendukung proses distribusi dan transportasi, sejumlah armada pendistribusian telah disiapkan. Sementara LPG, Pertamina dan Hiswana Migas memastikan bahwa pasokan lancar, stok cukup, dan sewaktu-waktu dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan riil di masyarakat.
Dengan demikian, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan ketersediaan pangan pada musim liburan akhir tahun serta menghadapi tahun baru 2020 akan terus stabil dan terpenuhi. Alasannya, tingkat fluktuasi harga dan pasokan tersedia dengan cukup serta stok komoditas strategis tergolong dalam kondisi aman. (DDJP/alw/oki)