Komisi A DPRD Provinsi DKI Jakarta meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serius dalam menghadapi cuaca ekstrim di Ibukota. Anggaran mitigasi banjir yang disiapkan sebesar Rp6 miliar didorong untuk digunakan efektif dan tepat sasaran.
Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Karyatin Subiantoro menjelaskan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah memberi peringatan mengenai intensitas tinggi hujan di sejumlah wilayah di Jakarta. Dengan demikian upaya pencegahan dan penanganan potensi terjadinya banjir oleh BPBD harus benar-benar matang.
“Jadi APBD perubahan tahun 2022 ini harus memastikan kegiatan mitigasi penanganan korban banjir, jangan sampai tidak. Apapun itu harus antisipasi untuk korban banjir,” ujarnya pada rapat pembahasan KUPA-PPAS APBD Perubahan tahun 2022 di Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/10).
Karyatin juga mengingatkan bahwa bukan hanya BPBD yang memiliki kewajiban dalam melakukan pencegahan dan penanganan bencana banjir yang masih terus mengancam Jakarta. Ada sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), seperti Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), serta Dinas Sosial (Dinsos) yang perlu menjaga dan meningkatkan sinergitas kerja demi kepentingan warga.
“Intinya semua harus berkaitan. Bahwa semua SKPD yang terkait ini harus mempersiapkan sedini mungkin agar memitigasi kemungkinan yang tidak kita harapkan akibat cuaca yang semakin hari harus dimitigasi,” terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Pelaksana BPBD DKI Jakarta Marulitua Sijabat menyampaikan bahwa sejauh ini pihaknya telah siap menghadapi ancaman cuaca ekstrim dengan potensi banjir di Ibu Kota. Mulai dari disiagakannya 267 personel di tiap Kecamatan dan Kelurahan, hingga kesiapan dana sebesar Rp6 miliar untuk ketersediaan buffer stock atau beberapa stok alat serta logistik bagi warga yang terdampak banjir.
“Buffer stock ini terdiri dari makanan siap saji, kemudian kebutuhan lainnya seperti perlengkapan mandi, pakaian, kemudian juga makanan ringan, serta air mineral. Itu sudah kita siapkan juga dengan tenda dan terpal bilamana dibutuhkan ke lokasi pengungsian,” tandas Marulitua.
Warga yang wilayahnya terdampak banjir pun diimbau untuk segera melapor ke layanan telepon darurat 112 agar bisa secepatnya diberikan bantuan. (DDJP/apn)