Komisi A DPRD Provinsi DKI Jakarta menyesalkan aksi tawuran antar warga yang belakangan ini semakin marak terjadi. Dalam satu hari pada Selasa (5/2) kemarin, tawuran terjadi dua kali di kawasan Jakarta Selatan.
“Saya kira harus ada pertemuan dengan mengumpulkan tokoh masyarakat, pengurus RT RW termasuk tokoh pemuda dan orang tuanya untuk bermusyawarah,” ujar Romli Solo, Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Rabu (6/2).
Tawuran antar warga sering terjadi di kawasan Jalan Sultan Agung, Pasar Rumput, Jakarta Selatan. Aksi kekerasan itu sebelumnya terjadi pada Sabtu (2/2) pekan lalu dan mengakibatkan rusaknya halte Transjakarta. Aksi serupa kembali terulang di Jalan Dr. Sahardjo, Tebet, dan selang beberapa jam tawuran kembali pecah di Pasar Rumput.
Dengan musyawarah, Romli berharap dapat ditemukan titik terang untuk mengakhiri perselisihan yang sudah menahun antara warga di dua kawasan tersebut. Biasanya, tawuran disebabkan karena hal sepele.
“Seperti masalah motor bising saja bisa jadi penyebab tawuran. Jadi harus kita kumpulkan tokoh-tokohnya. Kami wakil rakyat siap untuk memfasilitasi,” ungkapnya.
Selain itu, Romli juga mendorong aparat kepolisian dapat menindak tegas para pelaku tawuran mengingat telah terjadinya kekerasan dan kerusakan fasilitas umum akibat peristiwa tersebut. Seperti diketahui, halte Transjakarta Pasar Rumput kembali mengalami kerusakan pada tawuran antar warga, Sabtu pekan lalu.
“Nah ini pengrusakan, maka perlu ditindak secara hukum, tentu tidak terlepas dari adanya sanksi bagi pelaku dan korban,” tandasnya. (DDJP/ans/oki)