Komisi A DPRD DKI Jakarta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DKI Jakarta memfasilitasi forum diskusi bersama Forkopimda dan DPRD, khususnya Komisi A dalam rangka mendukung kelancaran program strategis Pemerintah DKI Jakarta.
Selain itu, Komisi A DPRD DKI Jakarta menekankan pentingnya optimalisasi peran strategis BIN daerah dan unsur Forkopimda lainnya.
Yaitu melalui keterlibatan sejak tahap perencanaan. Dengan begitu, tercipta sinergi yang efektif dalam pelaksanaan program-program strategis di tingkat daerah maupun nasional.
Hal tersebut merupakan salah satu rekomendasi Komisi A DPRD DKI Jakarta dalam Pembahasan Rancangan Perubahan Kebijakan Umum APBD Serta Rancangan Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Tahun Anggaran 2025.
Rekomendasi itu dibacakan oleh Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Alia Noorayu Laksono pada Rapat Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (10/7).
Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Alia Noorayu Laksono. (dok.DDJP)
Alia mendorong keterlibatan aktif Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta dalam upaya pencegahan dini terhadap tawuran pelajar yang berpotensi berkembang menjadi aksi premanisme.
Ia mengusulkan Bakesbangpol DKI Jakarta merancang program inovatif dalam penanganan tawuran.
Seperti pendekatan yang digunakan Jawa Barat. Yakni, mengirim pelaku ke barak militer melalui kerja sama dengan TNI.
“Program pembinaan karakter ini dinilai efektif dan perlu dialokasikan dalam APBD Perubahan Tahun 2025,” ujar dia.
Komisi A menilai, program Penguatan Ideologi Pancasila dan Karakter Kebangsaan penting untuk dijalankan secara berkelanjutan. Bukan sekadar pelatihan temporer.
Tujuannya agar nilai-nilai Pancasila terinternalisasi dalam kehidupan masyarakat secara mendalam.
Bahkan harus secara intensif untuk membentuk fondasi moral dan etika. Termasuk sebagai identitas bangsa yang kuat bagi masa depan Indonesia.
“Program ini perlu melibatkan tokoh agama, perempuan, dan pemuda untuk memperluas dampak serta mencegah intoleransi dan kekerasan sosial,” pungkas Alia. (yla/df)