Komisi A Dorong BPBD Petakan Lokasi Pohon Rawan Tumbang 

December 3, 2024 6:25 pm

Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Kevin Wu mendorong Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta berkoordinasi dengan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta melakukan pemetaan lokasi pohon rawan tumbang. Terutama di jalan-jalan utama dan kawasan padat aktivitas masyarakat.

Ia menilai, data tersebut harus diperbarui secara berkala dan dijadikan acuan untuk tindakan preventif, seperti peremajaan pohon, pemangkasan, atau penanaman ulang.

“BPBD perlu memastikan kolaborasi aktif dengan Dinas Pertamanan untuk menyiapkan rencana aksi cepat tanggap jika insiden terjadi,” ujar Kevin saat dihubungi, Selasa (3/11).

Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Kevin Wu. (dok.DDJP)

Hal tersebut menjadi upaya BPBD DKI Jakarta untuk mengantisipasi agar tidak terjadi lagi peristiwa sejumlah pohon yang tumbang akibat hujan deras disertai angin seperti yang terjadi di Jakarta pada Senin (2/12).

Ia menilai, pohon tumbang tidak semata terjadi karena cuaca ekstrem. Namun, banyak pohon tua dengan kondisi akar yang melemah atau tidak dirawat secara berkala, sehingga tidak mampu menahan tekanan dari angin kencang.

“Ini harus menjadi momentum bagi Pemprov DKI untuk memperkuat tata kelola dan pemantauan pohon di seluruh wilayah Jakarta,” ujar Kevin.

Selain itu, kata Kevin, sangat penting bagi BPBD DKI Jakarta memanfaatkan aplikasi Jakarta Kini (Jaki) untuk menyebarluaskan sistem peringatan dini berbasis data cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Peringatan dini tersebut perlu diiringi dengan langkah operasional. Antara lain, penempatan tim siaga di area rawan untuk memberikan respons cepat saat kondisi ekstrem terjadi. Hal itu mampu meminimalisasi terdapat korban saat terjadi pohon tumbang.

“Selain itu, dinas terkait juga perlu menggunakan teknologi modern, seperti sensor pohon untuk memantau kelembapan tanah dan stabilitas akar, terutama di lokasi yang sering dilanda banjir atau angin kencang,” kata dia.

Ia meminta, warga dilibatkan secara aktif. Caranya dengan sosialisasi dan edukasi mengenali pohon berisiko tumbang. Mengusulkan juga ke Pemprov DKI agar membuka kanal komunikasi langsung di tingkat kelurahan atau rukun warga (RW), guna mempermudah pelaporan dan mempercepat penanganan.

“Misalnya, pemerintah bisa memberikan panduan visual tentang kondisi pohon yang berbahaya. Sehingga masyarakat memiliki pemahaman lebih baik dan dapat berkontribusi secara nyata dalam mitigasi risiko,” kata dia.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari BPBD DKI Jakarta, tercatat 15 pohon tumbang dan satu pohon sempal (patah, khususnya pada cabang pohon) pada Senin (2/12) hingga pukul 21.00 WIB.

Dari jumlah tersebut, tujuh pohon tumbang di Jakarta Selatan, lima pohon tumbang dan satu sempal di Jakarta Utara, satu pohon tumbang di Jakarta Barat, dan dua pohon tumbang di Jakarta Selatan.

BPBD DKI Jakarta mencatat, terdapat tiga unit mobil dan satu unit sepeda motor yang terdampak akibat kejadian ini. (yla/df)