Lukmanul Hakim, dibesarkan di Lhokseumawe Banda Aceh, seorang anak nelayan kelahiran tahun 1975 itu berhasil melenggang ke DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu tertarik terjun ke dunia politik usai bergabung dengan event organizer untuk membantu masyarakat.
Khususnya bagi warga yang belum mendapat tempat tinggal pasca Tsunami melanda Aceh pada tahun 2004 silam.
“Dari sini saya mulai tertarik menjadi politisi karena sering bertemu masyarakat, mengadvokasi masyarakat Aceh. Saya harus berguna bagi orang banyak,” ujar dia.
Terlebih semasa kecil, pria yang akrab disapa Bang Lukman itu banyak merasakan pahitnya hidup sebagai anak nelayan.
Karena itu, ia semakin yakin masuk ke dunia politik bisa membantu warga di tempat kelahirannya, yakni Jakarta.
Sebagai politisi, Lukman juga terpanggil untuk berusaha maksimal bersama Pemprov DKI dalam meningkatkan taraf perekonomian warga.
Berbekal ilmu dari organisasi sayap Partai Amanat Nasional (PAN), Barisan Muda PAN, dan kemudian dipercaya sebagai Wakil Bendahara Umum DPP PAN, Lukman berhasil meraih 14.155 suara di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.
Perjuangan dia untuk masuk ke Parlemen Kebon Sirih melalui daerah pemilihan (Dapil) 9. Meliputi Kecamatan Cengkareng, Kalideres, dan Tambora.
Setelah terpilih, ia mengaku fokus pada masalah pengangguran dan minimnya lapangan kerja di Jakarta.
Semangat itu terlihat dari upayanya mendorong Pemprov DKI Jakarta pada Mei 2023 agar segera mengentaskan kemiskinan dan meminimalisasi pengangguran di Jakarta.
Sebab berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI, jumlah penduduk miskin Jakarta pada September 2022 mencapai 494.000 orang.
Bahkan, tingkat pengangguran terbuka di Jakarta pada Februari 2023 sekitar 397.623 orang atau setara 7,57 persen dari jumlah penduduk.
“Persoalan klasik inilah yang harusnya menjadi fokus kerja Pj Gubernur Heru Budi Hartono saat ini,” pungkas Lukman. (DDJP/yla)