Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Khoirudin menegaskan, seluruh guru di DKI Jakarta memiliki tanggung jawab penting dalam mendidik kepribadian siswanya. Hal itu diungkapkan dia terkait memperingati Hari Guru Nasional, 25 November 2024.
Menurut Khoirudin seorang guru harus berwibawa di hadapan siswa-siswanya. Sebab, guru memiliki tanggung jawab besar dalam mencerdaskan anak bangsa.
“Guru itu hanya punya satu alat pendidikan, yaitu kewibawaan, guru harus wibawa. Kalau tidak punya kewibawaan, tidak layak menjadi guru,” ujar Khoirudin di gedung DPRD Provinsi DKI Jakarta, Jumat (21/11).
“Jadi, kenapa anak anak hari ini tidak patuh dan tertib, karena guru tidak punya alatnya untuk mendidik kewibawaan,” tambah Khoirudin.
Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin. (dok.DDJP)
Dalam banyak kasus belakangan ini, banyak guru yang enggan menegur muridnya apabila melakukan tindakan yang melanggar aturan. Hal itu disebabkan maraknya kasus guru yang dilaporkan ke pihak berwajib oleh orangtua siswa yang tak terima anaknya ditegur oleh pihak sekolah.
Untuk itu, Khoirudin mengimbau agar para guru juga mampu membentuk kepribadian yang bertanggung jawab kepada siswa-siswanya di sekolah. Tentu hal itu sebagai bentuk dari rasa memiliki seorang guru terhadap siswanya.
“Kalau belajar bisa didapatkan di mana saja, di internet banyak. Tapi untuk kepribadian nggak bisa, karakter itu lahir dari seorang guru yang punya idealisme,” jelas Khoirudin.
Apabila terdapat siswa yang melanggar aturan, harus segera diberikan teguran. “Guru itu seharusnya mendidik jiwanya, kepribadiannya, melatih bukan hanya mengajar saja. Jangan sampai anak salah nggak ditegur hanya dibiarkan,” jelas Khoirudin.
Selain itu, Khoirudin berpesan kepada orangtua murid agar bijaksana dan tegas dalam mendidik anak. Sebab, kedisplinan merupakan jembatan untuk mewujudkan mimpi anak.
“Jadi ada dua kewibawaan dan kekuasaan. Kalau udah tidak bisa wibawa gunakan kekuasaan. Orangtua yang tidak menggunakan kekuasaan dan memanjakan anak itu salah besar,” pungkas dia. (apn/df)