Ketua Komisi D Soroti Banjir di Jakarta Barat

March 25, 2024 10:13 am

Komisi D DPRD DKI Jakarta menyoroti persoalan banjir yang kerap melanda Jakarta. Seperti banjir di kawasan Tegal Alur, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu. Air tak kunjung surut dalam waktu 24 jam.

Karena itu, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemprov DKI segera mengevaluasi penanganan banjir ketika cuaca ekstrem.

Menurut Ida, Kota Jakarta butuh banyak kolam penampungan air, seperti waduk dan polder. Sehinga banjir bisa lebih cepat surut.

“Ternyata, kita memang butuh tempat lain agar dibuat tampungan, polder, yang bisa membuat, kalaupun hujan terjadi sangat ekstrem tidak butuh waktu lama menangani genangan airnya,” ujar Ida kepada wartawan, Sabtu (23/3).

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah. (dok.DDJP)

Dalam rapat kerja bersama Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, ungkap Ida, meminta agar dilaksanakan pembangunan penampungan air dalam APBD 2025.

Selain itu, sangat penting kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat menjaga lingkungan tetap bersih dari sampah yang menyumbat drainase.

Kini, lanjut Ida, Jakarta belum memiliki kolam tampungan yang memadai untuk mengatasi banjir akibat curah hujan tinggi.

Pada 2022, beber Ida, Pemprov DKI sempat menganggarkan pembebasan lahan untuk pembangunan Waduk Kamal demi mengatasi banjir di wilayah Jakarta Barat.

Kenyataannya, proyek tersebut tidak terealisasi karena kendala di lapangan. “Terkait Jakbar, kita ada program membangun Waduk Kamal, tapi ada beberapa catatan yang pembebasan lahannya belum selesai akhirnya anggarannya tak terealisasikan, itu tahun 2022,” papar politisi PDIP itu.

Ke depan, Ida mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Kejaksaan mendampingi proses pembebasan lahan.

Dengan pendampingan tersebut, kata Ida, tidak timbul persoalan hukum di kemudian hari. “Saya berharap ada pendampingan, jadi tidak ada masalah lahan yang dibeli di kemudian hari,” tambah dia.

Seperti diketahui, Jumat (22/3) dini hari, Jakarta diguyur hujan dengan curah hujan yang cukup tinggi. Curah hujan ekstrem terjadi di Semanan, Jakarta Barat dengan intensitas 212 mm/hari.

Begitu pula di Pompa Tanjungan, Jakarta Utara. Intensitas curah hujan mencapai 208 mm/hari.

Akibat cuaca ekstrem itu, 9 RT di Jakarta Barat dilanda banjir. Di Kel. Kamal terdapat 1 RT dengan ketinggian air 30 cm.

Sedangkan di Kel. Tegal Alur banjir melanda 8 RT dengan ketinggian air 30-60 cm. Sebanyak 562 jiwa bertahan di lokasi pengungsian.

Berdasarkan data BPBD DKI Jakarta, lokasi pengungsian warga antara lain, RPTRA Alur Kemuning, Rusun Lokbin, Musholla Al-Hidayah, SDN 11 Pagi RA 04, dan Musholla Al-Mukhlisin.

Terdapat pula lokasi pengungsian di SDN 02 Pagi, RPRTA Alur Anggrek, Masjid As-Saudiyah, serta Balai Warga RT 02/03. (DDJP/rul)