Ketua DPRD Sesalkan Kerusuhan 22 Mei Lumpuhkan Perekonomian Ibu Kota

May 24, 2019 5:28 pm

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi angkat bicara atas unjuk rasa berujung kerusuhan yang terjadi di kawasan strategis Ibu Kota. Salah satunya, adalah lumpuhnya kegiatan perekonomian kawasan Petamburan dan Tanah Abang Jakarta Pusat.

Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menyebut peristiwa tersebut telah berdampak luas terhadap sektor perkonomian masyarakat. Menurutnya, peristiwa ini telah mengakibatkan lumpuhnya aktifitas perekonomian di kedua titik strategis perekonomian masyarakat tersebut.

“Biasanya perputaran uang di Pasar Tanah Abang itu bisa sekitar 100 sampai 200 miliar per hari. Akibat kerusuhan ini jelas perputaran uang jadi menurun, orang jadi terganggu dan bahkan takut ke Pasar Tanah Abang,” katanya di Gedung DPRD DKI, Jumat (24/5).

Lebih lanjut, Prasetio mengutarakan peristiwa ini juga berpengaruh pada tren ekonomi masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri yang biasanya menjadi angin segar bagi sektor penghasilan pedagang Tanah Abang. Akan tetapi, tidak sedikit masyarakat akhirnya memutuskan sementara waktu tidak berkunjung akibat kios pedagang yang tutup.

“Tapi melihat situasi dan kondisi seperti ini, rusuh di dekat Tanah Abang jelas membuat pendapatan pedagang jadi menurun, bahkan bisa hilang, karena banyak toko yang tutup,” terangnya.

Dengan adanya potret seperti ini,  Prasetio berharap masyarakat sebagai peserta pengunjuk rasa dapat memberikan aspirasi dengan cara yang telah ditentukan sesuai prosedur tanpa terkecuali. Sehingga, peristiwa tersebut dapat dijalankan dengan aman dan damai tanpa berdampak pada roda perekonomian masyarakat secara luas, khususnya DKI Jakarta.

“Tolong hargai juga masyarakat Jakarta yang lainnya, yang mencari rezeki. Kasihan pedagang-pedagang di Tanah Abang dan sekitarnya harus kehilangan pendapatan. Mereka jadi merugi,” ungkap Prasetio.

Beberapa waktu yang lalu, sejumlah kelompok masyarakat menggelar aksi unjuk rasa damai di beberapa titik lokasi kantor milik Pemerintah Pusat. Namun, aksi unjuk rasa tersebut berujung kerusuhan pada sejumlah kawasan di Ibu Kota sejak Selasa (21/5) dini hari hingga Rabu (22/5). Kerusuhan terjadi di Jalan MH Thamrin, Tanah Abang, Petamburan Jakarta Pusat, hingga kawasan Slipi Jakarta Barat.

Akibat dari peristiwa tersebut, tidak sedikit pedagang melakukan penutupan kios di empat blok pasar Pasar Tanah Abang Blok A, Blok B, Blok G, dan Blok F dengan alasan keselamatan. Padahal, setidaknya para pedagang bisa mendapatkan keuntungan lebih dengan rata rata Rp1,5 juta sampai Rp2 juta per hari jelang dua minggu perayaan Lebaran Hari Raya Idul Fitri. (DDJP/alw/oki)