Stok Pangan Harus Diikuti Keterjangkauan Harga

March 15, 2024 5:04 pm

Pemprov DKI Jakarta diminta segera menekan harga pangan yang terus melambung selama Ramadan hingga menuju Hari Raya Idulfitri.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin mengimbau Pemprov DKI harus segera bertindak. Tidak hanya dalam ketersedian stok pangan, namun keterjangkauan harga.

Keterjangkauan harga, ungkap dia, kerap tak dihiraukan. Padahal masyarakat sudah menjerit dengan kenaikan harga beras, telur, dan ayam. Sejumlah komoditas bahan pokok di pasar tak kunjung alami penurunan harga.

“Hal itu harus dibuktikan di lapangan dengan ketersediaan yang mencukupi dan harga yang terjangkau. Kalau sembako tersedia, tapi harga mahal sama juga bohong,” ujar Suhud saat dihubungi, Jumat (15/3).

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin. (dok.DDJP)

Ia menilai, kenaikan harga di bulan Ramadan ini sangat tidak wajar. Akibatnya, memberatkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Kenaikan tak wajar, sangat memberatkan masyarakat. Apalagi ini baru awal Ramadan. Bagaimana nanti mendekati Idul Fitri?,” ungkap Suhud.

Suhud pun meminta Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (DKPKP) Provinsi DKI Jakarta dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bidang pangan rutin menggelar operasi untuk meninjau stabilitas harga di seluruh pasar yang berada di Jakarta.

“Pemprov harus memantau dan mengantisipasi kenaikan harga sembako dengan melakukan operasi pasar, dan melakukan intervensi agar harga tetap terjangkau bagi masyarakat lapis bawah,” tandas dia.

Sebagai informasi, melansir data panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Jumat (15/3), harga daging sapi murni yakni Rp140.000 per kilogram atau naik 0,65 persen.

Sedangkan harga cabai rawit merah yakni Rp89.630 per kilogram atau naik 10,53 persen. Sementara itu, bawang merah Rp40.000 per kilogram atau naik 2,15 persen.

Belum lagi harga telur ayam ras Rp32.230 per kilogram atau naik 1,42 persen.

Di sisi lain, Pemprov DKI Jakarta tetap melaksanakan kegiatan Sembako Murah di bulan suci Ramadan. Seperti penjualan Sembako Murah di Kantor Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (14/3).

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakart Heru Budi Hartono menuturkan, kegiatan tersebut untuk meringankan kebutuhan masyarakat karena warga bisa membeli bahan pangan pokok yang dikonsumsi sehari-hari dengan harga yang lebih murah daripada pasaran.

”Di bulan suci ini, Sembako Murah tetap berjalan seperti biasa. Ini merupakan upaya untuk menjaga kestabilan harga pangan, sehingga masyarakat dapat beribadah dengan tenang,” ujar Pj. Gubernur Heru saat meninjau Sembako Murah.

Pemprov DKI Jakarta terus mengajak berbagai pihak untuk menjalin kemitraan dalam penyelenggaraan kegiatan Sembako Murah.

Dalam penjualan Sembako Murah, masyarakat bisa mendapatkan paket sembako seharga Rp 100.000. Terdiri dari beras 5 kg, gula pasir 1 kg, minyak goreng 2 liter, dan tepung terigu 1 kg.

Selain itu, tersedia juga mie instan 7 bungkus seharga Rp 10.000, serta aneka bahan pangan protein hewani, antara lain daging ayam, daging sapi, telur ayam, cumi, dan lain-lain dengan harga di bawah pasar.

Sulta (65), warga Jalan SMPN 122 RT 02/RW 03 mengaku sangat terbantu dan merasakan manfaat Sembako Murah.

“Saya baru hari ini merasakan, terus terang saja yang namanya bazar jarang ada. Sangat membantu saat harga bahan pangan lagi mahal, apalagi puasa, kita warga merasa terbantu,” terang dia.

Ia berharap, kegiatan tersebut dapat dilaksanakan secara berkelanjutan untuk membantu meringankan kebutuhan lebih banyak warga.

”Kalau bisa dilaksanakan kontinyu untuk membantu warga yang saat ini sedang kesusahan karena bahan pangan lagi mahal,” tandas Sulta. (DDJP/yla/gie)