Komisi B DPRD DKI Jakarta mengajak masyarakat turut serta menanam tanaman di lingkungan rumah dalam rangka menjaga ketahanan pangan.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Ade Suherman mengatakan, kini sekitar 98 persen kebutuhan pangan di Jakarta masih dipasok dari luar daerah.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa Jakarta tidak bisa terus-menerus bergantung pada pasokan eksternal.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Ade Suherman. (dok.DDJP)
Satu di antara langkah konkret yakni membangun Gerakan menanam sayuran di lingkungan rumah.
Hasilnya, bisa dikonsumsi keluarga. Hal itu sebagai bentuk kontribusi terhadap ketahanan pangan di Jakarta.
Tak hanya itu, menanam tumbuhan produktif di lingkungan rumah juga sebagai langkah mendukung pola hidup sehat dan ramah lingkungan.
“Banyak rumah di Jakarta yang sebenarnya memiliki potensi untuk menanam, baik di pekarangan, teras, maupun melalui sistem hidroponik,” ujar Ade saat dihubungi, Rabu (7/5).
Bahkan, politisi PKS itu mendukung gerakan ‘Satu Rumah Lima Pot’.
Ia menilai gerakan ini sangat tepat diterapkan di Jakarta yang memiliki keterbatasan lahan.
Menanam minimal lima pot sayur di pekarangan rumah, menandakan masyarakat punya kesadaran kolektif untuk lebih mandiri dalam hal pangan.
Gerakan itu juga sejalan dengan semangat Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2023 tentang Ketahanan Pangan.
Aturan tersebut mendorong pemanfaatan lahan pekarangan rumah serta keterlibatan aktif masyarakat dalam menciptakan sumber pangan lokal.
“Langkah sederhana ini bisa membawa dampak besar jika dilakukan secara bersama-sama,” tutur Ade.
Untuk itu, dia mengimbau Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta memperluas cakupan pelatihan bagi masyarakat.
Termasuk penyedoiaan bibit hingga sarana dan prasarana pendukung.
Program pelatihan ini juga merupakan bagian dari upaya pengembangan pertanian perkotaan (urban farming) yang telah dijalankan oleh Dinas KPKP DKI Jakarta.
Sehingga masyarakat akan lebih percaya diri dan mampu berkontribusi langsung dalam membangun ketahanan pangan Jakarta.
“Ini akan membantu masyarakat memahami teknik budidaya yang baik dan benar, serta meningkatkan keberhasilan dalam menanam,” tukas dia. (yla/df)