Tanggal 22 Juni 2023 merupakan Ulang Tahun ke-497 Kota Jakarta. Sebuah usia yang hampir mencapai setengah milennium perjalanan peradaban sejarah panjang. Bukan karena pernah menjadi ibukota negara, tetapi juga sebagai daerah yang memegang peranan penting bagi Republik Indonesia.
Dalam perjalanannya, Jakarta merupakan sebuah tempat yang menjadi saksi dari sejarah Republik Indonesia dengan segala dinamikanya. Mulai tahun 2024, tidak lagi menjadi ibukota negara tetapi menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Ibukota negara, berganti nama Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berpusat di Kalimantan Timur. Selanjutnya, Jakarta menasbihkan diri sebagai Kota Global (Global City).
“Wacana memindahkan ibukota negara dari Jakarta sudah terlontar sejak zaman pemerintahan Kolonial Belanda, masa pemerintahan Presiden Soekarno, sampai pemerintahan Presiden Joko Widodo. Di era pemerintahan Presiden Soekarno misalnya, ibukota negara pernah dipindah ke Yogyakarta selama 2 tahun karena Belanda belum mengakui secara resmi Kemerdekaan Republik Indonesia,” ujar Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, Rabu (19/6/2024).
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. (dok.DDJP)
Pada 1957, tambah dia, Presiden Soekarno berwacana memindahkan ibukota ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Tetapi, wacana itu belum terwujud. Ketika Presiden Soeharto berkuasa, ada wacana memindahkan ibukota ke Jonggol, Bogor, Jawa Barat.
Akan tetapi hingga masa pemerintahan Soeharto usai, wacana itu juga tak terwujud. Begitu pula dalam pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono sampai kepemimpinan Presiden Joko Widodo, baru akan terwujud.
Lalu, bagaiamana nasib Jakarta setelah tidak menjadi ibukota negara? Berkenaan dengan HUT Kota Jakarta ke-497, Prasetyo dan jajarannya menyampaikan pandangannya tentang wacana pemindahan ibukota tersebut.
Selain itu juga menyoroti perkembangan Kota Jakarta dalam usianya menjelang lima abad ini. “Banyak pihak mengatakan, Kota Jakarta yang tahun ini berusia 497 tahun akan tetap menjadi daya tarik masyarakat dari berbagai daerah dan dunia internasional untuk mengadu nasib. Baik untuk studi, bisnis, berwirausaha, dan sebagainya,” tutur pria yang akrab disapa Pras itu.
Terus Berusaha Keras
Di lain pihak, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mengemukakan, berkenaan dengan HUT ke-497 Kota Jakarta tahun 2024, Pemprov DKI Jakarta terus berjibaku mengatasi polusi udara demi terciptanya kawasan rendah emisi (lowemission zone/LEZ).
“Ini sebuah terobosan untuk menekan polutan. Saat ini, di Jakarta baru ada dua LEZ sebagai percontohan. Yakni di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat dan Tebet Eco Park, Jakarta Selatan. Pemprov DKI Jakarta pun berencana memperluas kawasan rendah emisi tersebut,” kata Ida.
“Ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam mengendalikan kualitas udara, sesuai Keputusan Gubernur (Kepgub) DKI Jakarta No.570 Tahun 2023 tentang Strategi Pengendalian Pencemaran Udara,” imbuh Ida.
Ia menambahkan, walau upaya menciptakan kawasan rendah emisi tersebut ternyata belum sepenuhnya efektif. “Harap dimaklumi, karena ada beberapa faktor yang menjadi kendala. Antara lain, kurangnya infrastruktur transportasi publik, tingginya kendaraan bermotor yang menyumbang gas buang, dan rendahnya kesadaran masyarakat untuk menciptakan udara sehat,” tambah Ida.
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah. (dok.DDJP)
Realitas tersebut dibenarkan oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jakarta. Aktivis Walhi Jakarta Muhammad Aminullah mengatakan, penerapan LEZ di beberapa wilayah untuk megurangi polusi udara ini belum cukup signifikan untuk menciptakan Jakarta bebas polusi.
“Seperti di Kota Tua misalnya, meski tidak boleh ada kendaraan di kawasan rendah emisi, tetapi pengunjung yang ke sana masih menggunakan kendaraan pribadi. Hal serupa juga terlihat di area car free day (CFD) dan Tebet Eco Park. Di sana masih banyak pengunjung yang datang membawa kendaraan pribadi. Dengan begitu, polusinya tetap ada,” papar dia.
Kendati demikian, baik kalangan politisi hingga masyarakat tetap mendukung upaya Pemprov Daerah Khusus Jakarta (DKJ) dalam membangun Kota Jakarta menuju Kota Global (Global City). Tak lupa, mengucapkan Selamat Ulang Tahun ke-497 Kota Jakarta. Jayalah Jakarta, Jayalah Indonesia. (DDJP/stw/df)