Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta berharap kerja bakti bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghangatkan semangat gotong royong di tengah warga. Kerja bakti massal ini digagas langsung Gubernur sebagai upaya pemulihan di wilayah yang terdampak banjir.
Hadir dalam kegiatan yang digelar di RW 07 Kelurahan Makasar, Jakarta Timur itu Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi dan Mohamad Taufik. Kemudian sejumlah jajaran pejabat teras di lingkungan Pemprov DKI Jakarta seperti Sekretaris Daerah (Sekda) Saefullah, Kepala SKPD, Palang Merah Indonesia (PMI), dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Mereka membantu para Petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) dan masyarakat sekitar mengangkut tumpukan sampah dan puing-puing sisa banjir secara estafet hingga membersihkan lapangan voli dan jalanan sekitar yang tertutup lumpur tebal.
“Mudah-mudahan ini akan membangkitkan semangat gotong-royong di tengah masyarakat, dan kerja nyata untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di masyarakat,” ujar Suhaimi di lokasi, Minggu (5/1).
Ia berharap kerja-kerja secara gotong royong itu juga dapat meningkatkan sinergitas antar SKPD bidang teknis penanganan banjir sehingga genangan air dalam skala besar tidak terjadi kembali dalam waktu yang cepat. Meskipun, titik banjir di DKI Jakarta mengalami penurunan yang signifikan yakni dari 15 persen menjadi 3 persen, atau hanya tinggal menyisakan sebanyak 65 RW dari 133 RW terdampak banjir.
“Kalau hujan terus kan pasti akan ada genangan lagi, tapi di tingkat keterpaduan antara elemen terkait harus segera ditingkatkan kembali, supaya genangan itu tidak terlalu lama,” terangnya.
Ia mendorong Pemprov DKI segera berkoordinasi untuk menghadirkan solusi pengendalian banjir yang lebih optimal dari tingkat hulu hingga hilir. Koordinasi tersebut, lanjut Suhaimi, bisa dimulai dari komunikasi dan yang lebih intensif bersama Pemerintah pusat beserta pemerintah daerah lain yang menjadi pemilik dari titik-titik aliran air di tingkat hulu.
“Menurut saya, penanganan (banjir) itu harus komprehensif bukan DKI saja, mustinya dari hujan di Bogornya (hulu), jadi keterpaduan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah-daerah itu adalah sebuah kemestian untuk menangani masalah banjir,” tuturnya.
Tak hanya itu, Suhaimi menegaskan bahwa koordinasi penanganan banjir juga perlu dimatangkan bersama para akademisi. Sehingga, konsep penanganan jangka panjang banjir di DKI Jakarta dan wilayah sekitar dapat dilakukan secara efektif.
“Satu lagi adalah melibatkan dunia pendidikan, yaitu para ahli dalam penanganan banjir jangka panjangnya, baik mitigasi atau pun penanganan satu tahun dua tahun kedepan mengatasi banjir seperti apa dan dilibatkan dalam konsep penanganan (banjir) itu dan diurus dari hulu hinga hilirnya,” ungkapnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengeluarkan seruan kepada warga Jakarta untuk melakukan kerja bakti dan turut merehabilitasi wilayah terdampak banjir. Seruan tersebut ditandatangani Anies di Jakarta pada tanggal 3 Januari 2020.
Imbauan masyarakat Jakarta tersebut mengajak masyarakat berpartisipasi melaksanakan kerja bakti di wilayah yang terdampak banjir, memelihara kebersihan lingkungannya, dan membuang sampah pada tempatnya sesuai pewadahannya. Bersama dengan surat seruan itu, Anies juga memberikan pernyataan sebagai ajakan bagi masyarakat untuk turut serta kerjabakti di wilayah terdampak pada hari ini, Minggu (5/1). Kegiatan tersebut dimulai pukul 06.00-11.00 WIB di 311 kelurahan dengan mengerahkan 17 ribu petugas siap membantu warga terdampak banjir bersih-bersih rumah dan lingkungan.
Sedangkan, Pemprov DKI melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Saefullah sebelumnya juga telah menerbitkan Instruksi Sekda Nomor 126 Tahun 2019 Tentang Pelaksanaan Kerja Bakti di Lokasi Genangan Atau Banjir yang ditandatangani 20 Desember 2019. Dokumen tersebut menyebutkan agar para Walikota/Bupati, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Bina Marga, Kepala Dinas Kehutanan, para Camat dan para Lurah di Provinsi DKI Jakarta agar melaksanakan kerja bakti setiap hari Minggu, mulai tanggal 22 Desember 2019 sampai Maret 2020 mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 11.00 WIB atau selama terjadinya musim penghujan.
Sementara itu, Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta hingga Sabtu (4/1) kemarin, (pukul 18.00 WIB) masih ada 54 RW yang terendam banjir. Dengan rincian, Jakarta Utara 7 RW, Jakarta Barat 36 RW, Jakarta Selatan delapan RW, dan Jakarta Timur 3 RW. Sedangkan, Jumlah pengungsi tersisa 5.184 jiwa di 25 lokasi pengungsian. (DDJP/alw/oki)