Ketika berita kenaikan bahan bakar minyak (BBM) diumumkan, langsung menjadi topik pembicaraan hangat di tengah masyarakat.
Apalagi kenaikan harga BBM juga hampir bersamaan dengan kenaikan harga sembilan bahan pangan pokok (Sembako).
Bukan hanya di kalangan orang dewasa, generasi muda pun mengeluhkan kenaikan harga BBM.
“Mana mulai dua bulan yang lalu gaji saya dipotong untuk membayar utang di kantor,” Nyaman nyeletuk.
“Aku yang lebih parah. Udah kena pemutusan hubungan kerja (PHK), anak harus mendaftar di SMP dan SMA. Satu lagi mau masuk kuliah,” Radin menimpali.
“Mana lokasi sekolah anak-anak jauh. Mereka harus diantar naik motor lagi,” Oman ikut nimbrung.
“Lha,…. kau kan punya sepeda?” kata Nyaman.
“Udah saya jual untuk bayar sekolah anak. Terus, enaknya naik kendaraan tanpa BBM, ya?” kata Oman.
“No………….Lihat tuh. Ada yang jual kendaraan non BBM. Harganya murah lagi,” Udin ikut nimbrung.
“Mana ?” tanya Oman sambil celingukan.
“Itu, kuda lumping. Dia kendaraan non BBM dan murah lagi harganya,” tukas Udin sambil ngeloyor. (stw)