Jakarta darurat sampah plastik. Sampah yang dihasilkan setiap hari, sebagian besar adalah plastik. Kondisi demikian menimbulkan kekhawatiran di kalangan legislator.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Nabilah Aboe Bakar Alhabsyi mengusulkan, sampah plastik diolah menjadi bahan dasar pengaspalan untuk jalan raya.
“Sampah plastik bisa diolah menjadi bahan membuat bangunan rumah dan jalan raya sebagaimana yang telah dilakukan di beberapa daerah,” ujar Nabilah di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (11/11).
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Nabilah Aboe Bakar Alhabsyi. (dok.DDJP)
Apalagi plastik sangat lekat dengan aktivitas warga Jakarta. Khususnya untuk berbelanja atau sebagai alas membuang sampah.
Fungsi plastik yang dapat digunakan berulang juga menjadi alasan warga Jakarta masih banyak menggunakannya.
Terlebih lagi, timbunan sampah dari Jakarta yang mencapai 8.000 ton per hari didominasi sampah plastik yang sulit terurai.
Ia yakin, dengan menerapkan metode pengolahan sampah plastik menjadi bahan dasar bangunan dan aspal jalan, bisa mengurangi limbah. Bahkan menjadi potensi pendapatan daerah.
Salah satu kota yang sudah menerapkan metode ini yakni Depok Jawa Barat pada tahun 2020, yakni di Jalan Prof Dr Sumitro Djoyohadikusumo, Kampus UI Depok dengan area yang diaspal lebih kurang seluas 241 meter persegi.
“Sehingga sampah yang tadinya menjadi beban dapat menjadi peluang untuk meningkatkan PAD,” tukas Nabilah. (gie/df)