Sebagai seorang ibu, Aryanti sangat besar perhatiannya kepada anak-anaknya yang mulai berangkat remaja.
Terutama kepada Minarti yang kini duduk di semester V sebuah perguruan tinggi negeri.
Ia berharap, setelah selesai kuliah, putrinya segera mendapat pekerjaan yang mapan.
Suatu hari, tiba-tiba Minarti mendekati ibunya dan berbisik.
“Bu, sebenarnya saya sudah bosan kuliah. Tetapi mencari pekerjaan ternyata juga susah,” kata Minarti.
“Yaaah, kalau memang otakmu sudak tidak mampu lagi dipakai kuliah, jangan dipaksakan. Kira-kira, apa kemauanmu?” tanya sang ibu.
“Aku ingin nuansa baru yang mandiri begitu,” jawab Minarti.
“Kamu ingin berwiraswasta ?” tanya ibunya.
“Tidak……….,” jawab Minarti.
“Lantas, kamu ingin apa?” tanya sang ibu lagi.
“Ingin kawin!” jawab Minarti sambil tersipu malu. (stw)