Kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengganti lokasi kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) menjadi sorotan lantaran dinilai tetap berpotensi menjadi lokasi penyebaran virus corona.
Pemprov DKI Jakarta menetapkan 32 titik lokasi pengganti HBKB setelah memutuskan meniadakan kegiatan tersebut di ruas jalan Sudirman-Thamrin karena membludaknya aktifitas warga di pekan kemarin. Berdasarkan data Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mencatat, ada 40.155 warga hadir di kawasan CFD saat itu, terdiri dari 21.342 pejalan kaki dan 18.813 pesepeda.
Anggota Komisi B DPRD DKI Eneng Malianasari mengatakan, menetapkan lokasi pengganti bukan menjadi solusi karena angka pertumbuhan reproduksi virus Corona (Covid-19) masih tergolong cukup tinggi. Sehingga menurutnya, pembukaan aktifitas kembali kegiatan CFD hingga HBKB dengan skema perubahan lokasi dikhawatirkan akan menjadi titik klaster terbaru penularan Covid-19 di ruang publik.
“Saya sebelumnya sudah tanya Kadishub (Syafrin Liputo), sebenarnya pengawasan di 32 titik ini gimana atau protokolnya seperti apa, jangan sampai kejadiannya kayak seperti kemarin lagi karena warga ini tidak ada jaminan bahwa mereka akan tertib dengan prosedur yang ada. Kalau menurut saya sebaiknya jangan ada dulu CFD, ditunggu sampai semuanya benar-benar baik saja,” ujarnya, Jumat (26/6).
Dalam kesempatan itu, Eneng menilai bahwa sejauh ini belum ada pernyataan resmi perihal pertumbuhan reproduksi Covid-19 tercatat 0 persen. Menurutnya, Pemprov DKI seyogyanya turut memperhatikan tingkat kesadaran masyarakat untuk taat protokol kesehatan pencegahan Covid-19 meskipun tren penurunan angka pertumbuhan Covid-19 terus terjadi di Jakarta.
“Menurun iya, tapi bukan berarti sudah boleh keluar rumah. Kalau semisalnya sudah turun kemudian kita sudah keluar rumah lagi, ketemu banyak orang lagi ya tidak semua imun nya kuat. Jadi dipertimbangkan dulu sisi kesehatan nya dalam membuat kebijakan, jangan buat kebijakan atas dasar bosan dirumah jadi tidak tepat kalau menurut saya,” terangnya.
32 lokasi yang disiapkan Pemprov DKI sebagai lokasi pengganti CFD yaitu Jalan Suryopranoto Jalan Percetakan Negara 2 Jalan Pejagalan Raya Jalan Paseban Raya Jalan Zamrud Raya Jalan Amir Hamzah Jalan Pramuka Sari 1 Jalan Danau Tondano (Jakarta Pusat), kemudian Jalan Pemuda Jalan RA Fadilah Jalan Inspeksi Kanal Banjir Timur (KBT) Jalan Raden Inten Jalan Bina Marga (Jakarta Timur).
Selanjutnya, Jalan Danau Sunter Selatan Sisi Inspeksi Kali Sunter RBS Jalan Kelapa Hibrida Jalan Pulau Maju Bersama Jalan Benyamin Sueb/ Pademangan Timur Jalan Arteri Pegangsaan Dua (Jakarta Utara).
Lalu Jalan Gadjah Mada Jalan Hayam Wuruk Jalan Putri Harum Jalan Puri Ayu Jalan Puri Elok Jalan Puri Molek Jalan Puri Ayu 1 Jalan Puri Molek 1 (Jakarta Barat), JLNT Antasari Jalan Sultan Iskandar Muda Jalan Tebet Barat Dalam Raya Jalan Kesehatan Raya Jalan Cipete Raya (Jakarta Selatan).
Dengan demikian, Eneng mengusulkan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk mempertimbangkan kebijakan tersebut. Sebab menurutnya, Pemprov DKI telah membuat sejumlah terobosan yang sudah berjalan efektif dalam menekan laju penularan Covid-19. Seperti, pembatasan jumlah penumpang di angkutan umum ataupun pengurangan shift kerja karyawan di kantor.
“Jadi perlu ditinjau baik-baik, pembatalan CFD di minggu ini saja menurutku sudah bagus, tapi tidak ditambah dengan 32 titik juga. Karena misalnya selama ini kita kampanye untuk jaga jarak 1,5 meter misalnya, apakah di CFD itu bisa dilakukan? Karena assessment-nya belum detail dasarnya itu apa,” ungkap Eneng.
Pemprov DKI Jakarta melalui Dishub DKI menjelaskan, 32 lokasi pengganti area car free day (CFD) kawasan Sudirman-Thamrin dikhususnya untuk pesepeda. Sedangkan, Pejalan kaki dilarang beraktivitas di lokasi tersebut. Pedagang juga dilarang berjualan.
Wacana kebijakan tersebut akan mengikat para pesepeda untuk terus bergerak sehingga tidak akan menimbulkan kerumunan, hal tersebut berbeda dengan pejalan kaki. Pasalnya, Berdasarkan hasil evaluasi CFD atau hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) di Sudirman-Thamrin, Minggu (21/6) pekan lalu, para pejalan kaki telah menyebabkan kerumunan.
Karena itu, ruang publik untuk bersepeda di 32 lokasi pada Minggu (28/6) besok akan disiapkan mulai pukul 06.00 sampai 09.00 WIB. Kemudian, Ke-32 ruas jalan akan ditutup sehingga kendaraan bermotor tidak bisa melintas. (DDJP/alw/oki)