Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta berharap kegiatan promosi bazar yang diusulkan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, serta Perdagangan (KUKMP) dapat membangkitkan perekonomian pengusaha kecil dari anggaran yang diusulkan dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun anggaran 2020.
Dalam KUA-PPAS, Dinas KUKMP DKI Jakarta mengusulkan anggaran promosi bazar sebesar Rp8,627 miliar. Anggaran tersebut akan digelontorkan untuk kegiatan bazar di lima kota administrasi di Jakarta. Untuk bazar di Jakarta Pusat anggaran yang disiapkan sebesar Rp1,692 miliar, Jakarta Utara Rp1,159 miliar, dan Jakarta Selatan Rp2,042 miliar. Sedangkan anggaran yang disiapkan untuk bazar di Jakarta Barat sebesar Rp1,672 miliar, dan Jakarta Timur sebesar Rp2,062 miliar.
Agar tujuan diselenggarakan bazar tersebut optimal, Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Pandapotan Sinaga menyarankan agar Dinas KUKMP melakukan upaya promotif secara masif. Ia menilai, salah satu penyebab tak tercapainya tujuan memberdayakan kegiatan usaha kecil di tahun ini dan sebelumnya karena kurangnya promosi.
“Kita lihat KUMKM selama ini yang sudah berjalan tidak efektif dan tidak menghasilkan manfaat bagi si pengusaha dan masyarakat. Karena kita lihat sistem promosinya kurang baik, asal ada aja kegiatannya. Apalagi kegiatannya hanya di kecamatan, kelurahan,” ujarnya di gedung DPRD DKI, Selasa (29/10).
Hal senada juga disampaikan Anggota Komisi B DPRD DKI Nur Afni Sajim. Ia menuturkan bazar yang diselenggarakan Pemprov DKI kurang kreatif sehingga kurang menarik pengunjung. Menurutnya, Pemperov DKI perlu mencontoh konsep bazar yang dilakukan banyak kalangan milenial dan pihak swasta.
“Bazar itu harus perhatikan packaging-nya, promosinya. Saya sedih ya kalau anggaran UMKM dipakai untuk konsep yang hanya itu-itu saja,” ungkapnya.
Afni berharap Dinas KUMKM segera menciptakan konsep baru yang unik untuk menarik minat pembeli sehingga bisa berdampak baik meningkatkan perekonomian.
“Saya harap dengan mengusung konsep baru, kegiatan bazar itu bisa mendongkrak ataupun meningkatkan perekonomian,” ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas KUMKM DKI Jakarta, Adi Ariantara menjelaskan, untuk mengoptimalkan promosi pada kegiatan bazar di tahun 2020 pihaknya telah menggandeng lima situs penjualan online (e-commerce). Selain itu, pihaknya juga telah menyediakan belasan tenda di setiap kecamatan untuk memfasilitasi para pedagang UMKM menjajakan produknya.
“Kami sudah berupaya bekerjasama dengan lime e-commerce besar dan para UMKM itu tidak perlu membayar. Kami juga sudah menyediakan 14 tenda-tenda di setiap Kecamatan untuk setiap akhir pekan digunakan,” tandas Adi. (DDJP/gie/oki)