Komisi E DPRD DKI Jakarta akan terus mengawal program-program layanan kesehatan. Di antaranya, layanan kesehatan mental digital JakCare.
Karena itu, Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Muhammad Thamrin mendorong agar layanan tersebut terus dikembangkan.
Dengan begitu, masyarakat bisa mengakses konsultasi psikologis secara gratis, aman, dan tersedia selama 24 jam melalui sambungan telepon.
Meski demikian, sambung Thamrin, DPRD DKI Jakarta senantiasa siap mengawal dan mendorong agar program tersebut tak sekadar di atas kertas.
“Tapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas, terutama mereka yang paling rentan dan membutuhkan dukungan psikologis,” ujar Thamrin, beberapa waktu lalu.
Peluncuran rogram itu oleh Dinas Kesehatan DKI, harap Thamrin, menjadi langkah konkret di tengah meningkatnya tekanan hidup dan gangguan kesehatan mental yang dialami warga Jakarta.
“Sekarang konsultasi psikologis bisa diakses lebih mudah, cukup lewat telepon atau aplikasi,” imbuh dia.
“Ini membuat layanan kesehatan jiwa menjadi lebih terbuka dan menjangkau semua kalangan. Termasuk mereka yang enggan datang langsung karena takut dicap atau malu,” tandas politisi PKS itu.
Thamrin menegaskan, JakCare bukan pengganti layanan konsultasi tatap muka di Puskesmas atau rumah sakit.
Melainkan, pelengkap yang terhubung dengan sistem layanan yang sudah ada agar penanganan lebih menyeluruh dan efektif.
Menurut Thamrin, terdapat hal penting dalam pengembangan JakCare. Pertama, integrasi layanan digital dan tatap muka harus diperkuat agar tidak berjalan sendiri-sendiri.
Kedua, jumlah psikolog yang terlibat perlu ditambah dan diberikan pelatihan berkala untuk menjaga kualitas layanan.
Ketiga, perlu dilakukan evaluasi rutin. “Apakah layanan ini benar-benar membantu warga? Apakah menjangkau kelompok yang paling membutuhkan? Itu semua harus dikaji secara berkala,” pungkas dia. (red)