Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Bun Joi Phiau mendorong Pemprov melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menggencarkan kampanye budaya ramah lingkungan dan daur ulang sampah kepada warga Jakarta.
Ia meminta Dinas LH juga menggandeng perangkat daerah setempat dan Dinas Pendidikan untuk mengampanyekan hal tersebut di sekolah.
“Harus dipastikan pesannya sampai ke semua kalangan. Ini merupakan tugas bersama yang harus dilakukan oleh semua pihak,” ujar Bun, Senin (24/2).
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta BBun Joi Pulau. (dok.DDJP)
Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), timbunan sampah di ibukota terus meningkat. Dari 3,11 juta ton pada tahun 2022, menjadi 3,14 juta ton di tahun 2023.
“Penimbunan sampah yang terjadi di Jakarta sudah begitu masif, sehingga Pemprov harus menemukan solusi cepat untuk mengatasinya,” kata Bun.
Ia menyayangkan disaat timbunan sampah meningkat, namun jumlah sampah yang dikelola justru menurun. Dari 2,29 juta ton di tahun 2022, menjadi 2,27 juta ton di tahun 2023.
“Ini menciptakan kondisi di mana sampah-sampah yang tertimbun di Jakarta lebih banyak daripada olahannya dari waktu ke waktu,” ungkap Bun.
Menurut dia, meskipun Pemprov sudah memulai membangun infrastruktur untuk mengolah sampah menjadi bahan bakar seperti di Refuse Derived Fuel (RDF) Plant Rorotan, namun peran warga juga sangat penting untuk mengurangi timbunan sampah.
“Langkah Pemprov DKI Jakarta sudah tepat memperbanyak infrastruktur pengolahan sampah. Tapi itu saja tidak cukup. Kalau warga menjalankan ramah lingkungan dan mengurangi sampah, maka timbunan yang ada di Jakarta bisa dikurangi secara perlahan,” tandas Bun. (gie/df)