DPRD DKI Jakarta menghadiri kegiatan Jakarta Water Hero sebagai bentuk dukungan terhadap upaya pengurangan eksploitasi air tanah.
Kegiatan itu juga demi meningkatkan kesadaran penggunaan air perpipaan di wilayah DKI Jakarta, di Pendopo Balaikota, Jumat (4/7).
Pada kesempatan itu, Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin didampingi Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh dan Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Dimaz Raditya.
Khoirudin juga memberikan penghargaan kepada para komunitas penggiat lingkungan.
Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Dimaz Raditya mengapresiasi penghargaan tersebut.
Terutama apresiasi terhadap komunitas yang berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Khususnya dalam hal pelestarian air bersih dan pengelolaan air limbah.
Pemberian penghargaan itu sebagai bagian dari Program Jakarta Water Hero 2025.
Tujuannya mendorong budaya hemat air, tidak menggunakan air tanah, dan meningkatkan kesadaran keberlanjutan sumber daya air di Jakarta.
Ketua Komisi C DPRD DKI Jakarta Dimaz Raditya. (dok.DDJP)
“Alhamdulillah, kita apresiasi PAM Jaya yang konsisten mengenai permasalahan air,” ujar Dimaz, di Pendopo Balaikota, Jumat (4/7)..
Ia mengatakan, pemberian penghargaan itu diperuntukan tokoh-tokoh yang membantu komitmen PAM Jaya untuk 100 persen layanan air di Jakarta,” kata dia.
Untuk itu, Dimaz mengajak seluruh masyarakat Jakarta berperan aktif mendukung program PAM Jaya.
Caranya dengan memasang jaringan air bersih. Khususnya warga di wilayah yang sudah terjangkau PAM Jaya.
Dengan demikian, warga mendapatkan pelayanan air bersih yang lebih baik dan terjamin.
Sebab, penggunaan air tanah berlebihan dapat menyebabkan penurunan muka tanah di Jakarta.
“Karena kalau kita selalu memakai air tanah tentunya ke depan Jakarta selalu abrasi,” kata Dimaz.
DPRD dan Pemprov DKI juga akan terus mendukung PAM Jaya meningkatkan layanan air bersih bagi warga Jakarta.
Dukungan itu mencakup berbagai aspek. Mulai dari pengawalan program, pembangunan infrastruktur, dan inovasi penyediaan air bersih.
“Tentunya kami sebagai mitra akan mendukung. Apalagi air sebagai kebutuhan pokok manusia,” tegas Dimaz.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mendorong PAM Jaya melakukan Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum perdana saham.
Hal itu bertujuan meningkatkan pengawasan dan menambah pemasukan bagi PAM Jaya.
Dimaz meyakini, program PAM Jaya itu merupakan itikad, upaya menjaga semangat penggunaan air bersih di Jakarta.
“Ini menjadi modal semangat kita semua,” tambah dia.
Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin menjelaskan, kini layanan air bersih perpipaan telah mencapai 73 persen.
PAM Jaya menargetkan layanan air bersih mencapai 78 persen pada tahun 2025.
“Yang terpenting, sesuai dengan mandat dan juga instruksi (Gubernur Pramono),” tukas Ariegf. (yla/df)