Komisi E DPRD DKI Jakarta menyoroti masih rendahnya tingkat kegemaran membaca di wilayah Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu dibandingkan wilayah lain di Jakarta.
Demikian diungkapkan Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Oman Rohman Rakinda di Gedung DPRD DKI Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kondisi demikian, sambung Oman, perlu menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Khususnya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta.
Untuk itu, ia mendorong peningkatan akses terhadap fasilitas literasi di wilayah Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Oman Rohman Rakinda. (dok.DDJP)
Seperti ruang baca publik, perpustakaan, serta kegiatan literasi di sekolah maupun komunitas masyarakat.
“Ada problem digital juga yang membuat makin anak-anak muda kita tidak mau membaca. Padahal itu potensi,” ujar Oman.
Oman menilai, ketersediaan ruang baca publik dan perpustakaan merupakan faktor penting dalam meningkatkan minat baca masyarakat.
Penambahan infrastruktur literasi akan mendukung peningkatan kualitas Pendidikan. Termasuk pula memberikan kesempatan lebih luas bagi masyarakat untuk mengakses pengetahuan.
“Saya minta untuk ditambah. Terutama akses dan infrastruktur di Pulau Seribu dan Jakarta Utara ke ruang baca publik dan perpustakaan,” kata dia.
Ia juga mendorong Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta menyediakan ruang baca di Jakarta Islamic Center.
Dengan keberadaan ruang baca di kawasan strategis akan memudahkan masyarakat dalam mengakses ruang baca. Sekaligus mendorong peningkatan minat baca di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.
Kolaborasi itu juga sejalan dengan upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menghadirkan fasilitas literasi yang inklusif dan merata di seluruh wilayah Jakarta.
“Kolaborasi Dinas Kebudayaan, Jakarta Islamic Center yang bisa kemudian dikolaborasikan membuka perpustakaan baru. Sehingga akses di Jakarta Utara sehingga masyarakat ke ruang membaca itu lebih dekat,” kata dia. (yla/df)