Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Nasdiyanto menilai, dukungan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sangat penting untuk menjadikan Jakarta sebagai kota global dan berbudaya.
Hal itu disampaikan dalam rapat pembahasan Rancangan Perubahan Kebijakan Umum APBD Serta Rancangan Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Tahun Anggaran 2025.
“Harapannya, BUMD kita mendukung program Pemprov DKI ke depan. Menjadikan Jakarta kota global dan berbudaya,” ujar Nasdiyanto, Selasa (8/7).
Menurut Politisi PKS itu, terdapat lima poin yang bisa dijalankan BUMD untuk menyukseskan program tersebut.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Nasdiyanto. (dok.DDJP)
Pertama, pengembangan infrastruktur yang optimal dan tidak menimbulkan risiko atau membahayakan.
Ia tak ingin kasus di Pondok Gede, Jakarta Timur terulang. Yakni, seorang ibu menggendong anak balita tercebur ke dalam galian kabel fiber optik.
“Namun, infrastruktur yang kita perbaiki tidak menimbulkan kekesalan di masyarakat,” tandas Nasdiyanto.
Kedua, peningkatan layanan publik oleh BUMD bidang pangan. Sistem dan kesediaan stok pangan murah bersubsidi diperbaiki. Sehingga bantuan kepada warga tepat sasaran.
“Kemarin saat reses banyak sekali keluhan terkait pangan murah. Mohon dikawal terus, sehingga komplain di masyarakat itu zero. Tidak ada lagi,” ucap Nasdiyanto.
Ketiga, pengembangan ekonomi lokal melalui BUMD bidang keuangan yakni PT. Bank DKI ditingkatkan. Termasuk bidang usaha pinjaman kredit PT. Jamkrida Jakarta.
Keempat, peningkatan pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Nasdiyanto berharap, angka pengangguran di Jakarta bisa ditekan.
Ia mengaku, banyak menerima keluhan warga. Yakni, tidak direkrut meski berdomisii di dekat perusahaan swasta ataupun BUMD.
“Harapan kita, BUMD ini banyak merekrut warga lokal. Tentunya harus sesuai spek kompetensi yang dibutuhkan juga,” tutur Nasdiyanto.
Terakhir, pengembangan budaya. Unsur budaya harus dikedepankan untuk menjadi kota global.
Karena itu, Nasdiyanto meminta BUMD bidang pariwisata gencar membuat acara kebudayaan. Khususnya dalam menampilkan Budaya Betawi pada setiap pagelaran.
“BUMD harus bantu, seperti Jaktour. Setiap kegiatan arahnya ke sana. Menonjolkan kebudayaan,” tukas Nasdiyanto. (gie/df)