Jaga Stabilitas Harga dan Pemerataan Distribusi Pangan

November 18, 2024 9:26 pm

PT. Food Station Tjipinang Jaya diusulkan memiliki 44 Mobil Toko (MOKO). Sehingga mampu menjangkau seluruh kecamatan untuk mendistribusikan pangan murah.

Demikian ditegaskan Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Jupiter saat pembahasan dan pendalaman Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2025.

“Dengan 44 mobil, diharapkan bisa membantu warga Jakarta untuk membeli sembako dan pangan lebih murah,” ujar Jupiter di Grand Cempaka Resort and Convention, Cipayung, Bogor, Jawa Barat, Senin (18/11).

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Jupiter. (dok.DDJP)

Harga pangan yang cukup tinggi, diakui Jupiter, masyarakat kesulitan membeli bahan pokok atau pun pangan untuk kebutuhan sehari-hari.

“Di sinilah dibutuhkan kehadiran negara untuk memberikan stabilisasi harga. Kita cukup prihatin masih banyak masyarakat yang mengeluhkan harga pangan itu mahal. Terutama harga sembako dan beras,” tutur Jupiter.

Ia menyayangkan, PT. Food Station Tjipinang Jaya sebagai BUMD bidang pangan yang seharusnya mampu mendistribusikan pangan murah ke seluruh wilayah. Namun jangkauannya masih terbatas. Sebab hanya memiliki 4 MOKO.

“Pemprov DKI dengan APBD yang begitu besar sangat miris hanya 4 Mobil Toko. Sementara di Jakarta jangkauannya cukup luas, ada 44 kecamatan, dan 267 kelurahan,” tutur Jupiter.

Nantinya, harap dia, pangan yang didistribusikan melalui MOKO harganya harus di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.

“Harusnya harga BUMD lebih murah dari di pasaran dan supermarket karena BUMD adalah badan usaha yang orientasi untuk pelayanan,” ungkap Jupiter.

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama PT. Food Station Tjipinang Jaya Karyawan Gunarso mengakui, saat ini belum bisa menjangkau banyak lokasi untuk menjual pangan murah. Sebab keterbatasan MOKO.

“Hari ini, kami punya mobil toko (MOKO) cuma 4 (unit), padahal kecamatan dan kelurahan jumlahnya banyak sekali. Jadi sehari kami hanya ada di empat kelurahan,” tutur Karyawan.

Bahkan 4 MOKO milik PT. Food Station Tjipinang Jaya ini merupakan kerja sama dengan Bank Indonesia. Sehingga untuk penambahan 40 MOKO, harus mematangkan rencana dan menghitung secara detail.

“MOKO kami bersinergi dengan Bank Indonesia untuk mendapatkan bantuan terkait biaya transportasi. Kalau mau dijadikan investasi, tentu kami harus berhitung betul karena 1 mobil sekitar Rp400-500 juta,” tukas Karyawan.

Adapun dengan MOKO, PT. Food Station Tjipinang Jaya mampu membawa 2,5 ton pangan murah untuk didistribusikan setiap hari.

Sejumlah bahan pangan yang disediakan antara lain, beras, telur ayam, minyak goreng, gula pasir, susu UHT, dan air mineral kemasan. (gie/df)