Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) melalui Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta perlu mengantisipasi lonjakan kebutuhan pangan. Demikian diungkapkan Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Al Fatih.
mendorong Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta mengantisipasi lonjakan kebutuhan pangan menjelang momen hari besar keagamaan dan pergantian tahun Natal dan tahun baru (Nataru).
Al Fatih mengatakan, Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta secara rutin berkoordinasi dengan para distributor dan pedagang untuk memastikan stok pangan aman.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Al Fatih. (dok.DDJP)
Selain itu, Dinas KPKP juga harus mengawasi distribusi agar tidak ada penimbunan yang dapat memicu kelangkaan dan kenaikan harga pangan di Jakarta.
“Kami mendorong Pemprov, khususnya Dinas KPKP, untuk bersiap menghadapi lonjakan kebutuhan pangan,” ujar dia saat dihubungi, Rabu (4/11).
Upaya yang dapat dilakukan Dinas KPKP untuk menjaga ketahanan pangan, di antaranya dengan memetakan kebutuhan pangan di berbagai wilayah dan memastikan cadangan yang memadai. Termasuk meningkatkan pengawasan rantai distribusi. Selain itu, melaksanakan operasi pasar stabilitas harga pangan.
Pemantauan harga dan ketersediaan pangan di pasar, menurut Fatih, guna memperoleh data terkini tentang kondisi pasar. Sehingga bisa mengambil langkah cepat jika terjadi kelangkaan atau kenaikan harga yang tidak wajar.
“Dengan pemantauan ini, kita bisa Ini juga membantu memastikan harga tetap wajar dan terjangkau bagi masyarakat Jakarta,” kata Al Fatih.
Fatih menilai, Dinas KPKP bisa menggalakkan kembali program pangan murah jelang momentum Nataru. Tujuannya menstabilkan harga di pasar.
Hanya saja, patut menjadi perhatian dalam pelaksanaan Program Pangan Murah, penetapan titik secara merata serta antisipasi antrean mengular.
“Program ini bisa membantu masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah,” tukas dia. (yla/df)