Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta mengimbau agar pelaksanaan Salat Idulfitri di ruang terbuka tidak menyisakan sampah berserakan.
Terutama dalam penggunaan alas untuk salat, seperti kertas koran atau bahan sekali pakai lainnya.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Ali Lubis meminta masyarakat lebih bertanggung jawab dalam menjaga kebersihan saat merayakan Idulfitri.
Ia menekankan agar jemaah yang menggunakan kertas koran sebagai alas duduk tidak membuangnya sembarangan.
“Setelah salat, korannya tidak dibuang sembarangan. Supaya tidak jadi sampah di Hari Raya Idulfitri,” ujar Ali, Senin (24/3).
Ali juga meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan dinas terkait aktif menyosialisasikan kepada masyarakat terkait hal itu.
Selain itu, ia menyarankan agar di setiap lokasi salat disediakan kantong sampah besar untuk menampung kertas koran bekas alas duduk.
Setelah ditampung, selanjutnya bisa dibuang ke tempat penampungan sampah.
Hal senada diungkapkan Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin.
Ia menegaskan, menjaga kebersihan saat Salat Idulfitri adalah tanggung jawab bersama.
Menurut dia, banyak tempat yang biasanya tidak digunakan untuk salat akan difungsikan sebagai lokasi Salat Idulfitri.
“Namun, kita juga harus menjaga kebersihan kota. Hari itu, petugas kebersihan juga ikut merayakan Lebaran. Jadi, siapa yang akan membersihkan? Kita sendiri,” tutur Khoirudin.
Ia mengingatkan masyarakat agar tidak hanya mengandalkan petugas kebersihan, namun berinisiatif merapikan dan membuang alas yang mereka gunakan di tempat yang telah disediakan.
Dengan imbauan tersebut, diharapkan perayaan Idulfitri di Jakarta tetap berjalan khidmat, tanpa meninggalkan tumpukan sampah di tempat-tempat umum. (all/df)