IPALD, Komisi B Harap Tak Ada Lagi Air Warga Sekitar Tercemar Limbah

June 23, 2025 5:46 pm

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh berharap dengan adanya Instalasi Pembuangan Air Limbah Domestik (IPALD) maka sanitasi di wilayah TB Simatupang aman.

Sebab, baik black water (air limbah kakus) maupun grey water (air limbah hasil cuci) seluruhnya akan dialirkan melalui jaringan perpipaan tersendiri. Sehingga tidak lagi mencemari drainase.

Hal tersebut ia ungkap usai meninjau pembangunan IPALD milik Perumda Pengelolaan Air Limbah Jaya (Paljaya) di lahan Perumda Air Minum Jaya (PAM JAYA).

“Tidak ada lagi air tercemar di wilayah ini, karena semua limbah dari perkantoran maupun dari perumahan sudah terpusat,” ujar Nova, Senin (23/6).

Di kesempatan itu, ia juga mengapresiasi kolaborasi dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov DKI untuk meningkatkan cakupan layanan akses sanitasi aman.

Sekaligus mendukung pencapaian Standar Pelayanan Minimum (SPM) DKI Jakarta di sektor air limbah.

“Kita melihat sinergitas yang terbangun sudah cukup baik. Paljaya mengumpulkan limbahnya dan nantinya diberikan kepada Pamjaya untuk diolah,” ungkap Nova.

Wakil Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Wahyu Dewanto juga berharap adanya IPALD TB Simatupang, warga tak perlu lagi membuat septic tank.

Pasalnya, air bersih maupun kotor sudah terintegrasi untuk diolah secara baik.

“Jakarta akan menjadi kota global. Mudah-mudahan Jakarta bisa lebih baik lagi, lebih bersih, lebih ramah lingkungan dan sehat,” ucap Wahyu.

Sementara Direktur Utama PAM JAYA Arief Nasrudin menjelaskan, air sungai yang dialirkan ke warga, limbahnya diolah Paljaya.

Dengan harapan pembangunan IPALD TB Simatupang menjadi contoh bagi wilayah lainnya untuk sistem pengolahan.

“Harapannya ini menjadi prototipe atau model bahwa proses air jika disatukan ke sebuah integrasi yang bagus, maka akan menjadi proses pelayanan yang lebih maksimal, masyarakat lebih sehat dan lingkungannya juga terjaga,” kata Arif.

Hal senada juga diharapkan Direktur Utama Perumda Paljaya Untung Suryadi. Ia yakin adanya IPALD TB Simatupang maka Jakarta akan memiliki sanitasi yang aman saat menyandang status sebagai kota global (global city).

“Semoga bisa diduplikasi di tempat lain. Sehingga sanitasi aman, warga mendapatkan air bersih jadi sehat, dan limbahnya tidak membuat penyakit,” tandas Untung.

IPALD di kawasan TB Simatupang ini merupakan Water Treatment Plant (WTP) dengan kuas lahan mencapai 9,9 hektare dengan cakupan layanan hingga 114.000 warga di tiga kecamatan di Jakarta Selatan. M

eliputi Kelurahan Cilandak Timur, Cilandak Barat, Pondok Labu, Lebak Bulus, dan Pondok Pinang. (gie/df)