Anggota DPRD DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina mendorong Dinas Kesehatan memonitor atau mengawasi secara intensif terhadap uji coba pelepasan nyamuk Aedes Aegypti mengandung Wolbachia.
Pengawasan, menurut Elva, penting untuk memastikan uji coba berjalan efektif menekan kasus demam berdarah dangue (DBD).
Karena itu, Elva mengimbau Dinas Kesehatan berkolaborasi dengan para pakar di bidang entomologi dan kesehatan masyarakat agar uji coa berjalan optimalisasi.
Anggota DPRD DKI Jakarta Periode 2024-2029 Elva Farhi Qolbina. (dok.DDJP)
“Jangan hanya berhenti pada uji coba, namun lanjutkan dengan riset berkelanjutan yang memastikan wolbachia efektif menekan angka penyebaran DBD,” ujar Elva saat dihubungi, Selasa (24/9).
Ia juga meminta Dinas Kesehatan menggandeng kader Jumantik (juru pemantau jentik), Posyandu, RW, RT, dan sekolah setempat.
Tujuannya untuk menggencarkan sosialisasi tentang dampak positif nyamuk Aedes Aegypti Wolbachia.
Apalagi, teknologi tersebut akan mulai diujicoba di Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (27/9/2024).
Sosialisasi bisa berisi tentang informasi soal manfaat nyamuk ber-wolbachia.
“Edukasi harus dilaksanakan minimal sepekan sebelum uji coba agar warga paham manfaat program ini dan tidak panik,” pinta Elva.
Ia optimistis, uji coba teknologi nyamuk Aedes Aegypti Wolbachia mengurangi penyebaran DBD.
Wolbachia dalam tubuh nyamuk Aedes Aegypti bisa menurunkan replikasi virus dengue. Kemampuan nyamuk sebagai penular demam berdarah bisa berkuran.
“Saya optimis metode ini akan memberikan dampak yang signifikan, terutama di wilayah yang selama ini sering terjangkit wabah DBD,” pungkas Elva. (DDJP/yla/gie)