Ketua Panitia Khusus (Pansus) Perparkiran DPRD DKI Jakarta Jupiter menyebut, integrasi data antara operator parkir swasta dengan sistem milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta masih rendah.
Hal itu disebabkan pelaporan pendapatan parkir secara real time belum terkoneksi sepenuhnya ke Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan Unit Pengelola Perparkiran (UPP) Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.
Sistem parkir di Jakarta, kata Jupiter, hanya mencapai 2 persen yang telah terhubung secara real time. Akibatnya membuka celah kebocoran pajak dan merugikan keuangan daerah.
“Kalau sistem ini tidak real time, maka sangat rentan dimanipulasi,” ujar Jupiter di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (1/7).
Ketua Panitia Khusus (Pansus) Perparkiran DPRD DKI Jakarta Jupiter. (dok.DDJP)
“Operator masih menggunakan sistem mereka sendiri untuk melaporkan jumlah kendaraan dan omzet, lalu tinggal bayar pajaknya 10 persen. Tapi kita tidak tahu data yang disampaikan itu benar atau tidak,” kata dia.
Sistem pelaporan manual, lanjut Jupiter, memungkinkan operator memiliki dua pembukuan dan menyetorkan pajak yang tidak sesuai dengan pendapatan riil. Padahal, potensi pendapatan dari sektor parkir sangat besar.
Misalnya, bila satu titik parkir seperti di Grand Indonesia dengan kapasitas jumlah 4.000 kendaraan dapat menghasilkan omzet miliaran rupiah per bulan.
Jika dihitung secara kasar, potensi pendapatan dari 1.000 titik parkir di Jakarta dapat menembus angka Rp3 triliun per tahun.
Namun, target penerimaan pajak parkir yang ditetapkan Pemprov DKI hanya sekitar Rp350 miliar per tahun.
“Bayangkan selisihnya. Kalau semua titik parkir terkoneksi real time ke Bapenda, kita bisa pastikan berapa pendapatan sesungguhnya dan berapa yang wajib disetorkan. Ini soal hak masyarakat dan kewajiban operator,” ujar Jupiter.
Karena itu, nilai menilai, integrasi sistem digital antara operator parkir dan pemerintah bukan hanya sebatas rekomendasi teknis.
Namun, kebutuhan mendesak untuk membenahi tata kelola parkir di DKI Jakarta. “Kami akan dorong agar seluruh operator parkir wajib terhubung secara real time,” tandas dia.
“Tidak lagi percaya pada laporan manual,” pungkas Jupiter. (apn/df)