Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Lukmanul Hakim mendorong pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk mempercepat dan mempermudah layanan publik di ibukota.
Ia menilai sistem pelayanan saat ini belum sepenuhnya responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
“Kalau bicara pelayanan publik, command center yang menangani perizinan itu sebaiknya sudah memakai AI,” terang Lukmanul.
“Jadi saat warga ingin mengurus izin, mereka cukup tanya langsung lewat sistem: apa saja syaratnya, dokumen apa yang dibutuhkan, dan sebagainya. Itu pasti akan jauh lebih mudah,” sambung dia.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Lukmanul Hakim. (DDJP/all)
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menilai keberadaan AI dapat menggantikan pola konvensional yang masih mengandalkan input manual dan respons terbatas dari petugas.
Ia mencontohkan Aplikasi JAKI yang masih perlu diketik secara manual saat warga ingin menyampaikan aduan. Padahal, dengan pemanfaatan AI, sistem bisa menjadi lebih interaktif dan efisien.
“Sekarang tidak bisa pungkiri, AI adalah solusi masa depan. Harapannya bisa diterapkan di pendidikan, rumah sakit, pelayanan PAM JAYA, dan semua layanan yang ada di DKI Jakarta,” ujar Lukmanul.
Ia menambahkan, jika teknologi ini diterapkan secara menyeluruh, Jakarta dapat menjadi pionir dalam penggunaan AI di pemerintahan daerah.
Transformasi digital ini dinilai mampu mempercepat reformasi birokrasi sekaligus meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik.
“DKI bisa jadi satu-satunya yang memakai teknologi AI secara sistematis. Itu harapan kami,” pungkas dia. (all/df)