Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rany Mauliani menyoroti pentingnya inovasi dalam pengembangan kawasan Kota Tua agar semakin menarik sebagai destinasi wisata kreatif.
Meski Kota Tua telah lama menjadi tujuan wisata, menurut koordinator Komisi A DPRD DKI Jakarta itu, popularitasnya cenderung menurun karena minim inovasi.
“Selama ini, Kota Tua memang menjadi destinasi wisata di DKI Jakarta. Namun, popularitasnya hanya tinggi di awal pengelolaan dan kemudian meredup. Mungkin karena kurangnya inovasi atau kurang terekspos dengan baik,” ujar Rany, Jumat (7/2).
Politisi Partai Gerindra itu menekankan, perlu terobosan yang dapat meningkatkan minat pengunjung. Contoh, Museum Wayang. Selama ini, memiliki koleksi luar biasa tetapi kurang diminati anak-anak.
“Museum Wayang memiliki koleksi luar biasa, tapi mengapa anak-anak kurang tertarik? Apakah karena kurang publikasi atau pengemasannya yang kurang menarik? Mungkin bisa dibuat lebih interaktif dan menyenangkan seperti di luar negeri,” tambahnya.
Legislator kelahiran Jakarta, 10 Februari 1978 itu mengusulkan agar museum-museum di Kota Tua dikemas dengan konsep yang lebih atraktif. Seperti menyediakan area piknik atau fasilitas lain yang membuat wisata sejarah lebih menyenangkan.
“Mudah-mudahan setelah ditetapkan sebagai destinasi wisata kreatif, Kota Tua semakin menarik dan semakin fun bagi warga Jakarta, bahkan dunia,” harap Rany.
Sebelumnya, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Wamenekraf) Irene Umar bersama Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (WamenPPPA) Veronica Tan, serta Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Khusus Jakarta Atika Nur Rahmania, mendukung penataan dan pengembangan kawasan Kota Tua Jakarta.
Kolaborasi antara pemerintah dan legislatif diharapkan bisa mengembangkan Kota Tua menjadi destinasi wisata kreatif. Tidak hanya melestarikan warisan sejarah, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal serta menarik wisatawan domestik dan mancanegara. (all/df)