Ini Bandeng Didandanin

September 9, 2024 5:21 pm

Karena ada urusan penting yang tak bisa diwakilkan pada orang lain, Mpok Solimah warga Petamburan, Jakarta Pusat memanggil menantunya.

Menantunya Mpok Solimah bernama Eneng Rohayah, wanita asal Sumedang, Jawa Barat.

“Neng, ni bandeng didandanin ye. Nyak baru beli di pasar tadi. Sekarang, Nyak mau pergi dulu. Ntar, tuh bandeng bakal buat makan siang,” ujar Mpok Solimah.

“Ya,….Nyak,” sambut Eneng Rohayah.

Buat Eneng, apa saja dikerjakan. Apalagi yang nyuruh mertuanya.

Sepeninggal mertuanya, Eneng Rohayah membawa dua ekor bandeng yang lumayan besar itu ke dapur.

Tetapi, sesampai di dapur, dia lupa apa yang dipesankan mertuanya. Setelah ingat, ia baru ngomong.

“Ooh,…..iya. Saya suruh ndandanin bandeng,” tutur Eneng Rohayah.

Setelah kedua ekor bandeng itu dia cuci bersih-bersih, lalu diletakkan di piring besar.

Lalu, membungkus kedua bandeng itu dengan guntingan-guntingan kain putih.

Selanjutnya, mengikatkan kain merah di kepalanya dan meletakkan empon-empon, seperti kunyit, jahe, bawah merah, bawang putih, dan cabe merah.

“Nah, selesai sudah,” kata Eneng Rohayah sambil memasukkan bandeng itu ke dalam lemari.

”Kamu diam dulu di sini ya. Nunggu Nyak pulang. Nanti kita makan siang bersama,” kata Eneng sambil menutup lemari.

Setelah selesai urusannya dan pulang ke rumah, Mpok Solimah memanggil menantunya.

”Neng, siapin nasi di bale, ayo kita makan bareng-bareng,” imbuh Mpok Solimah.

Dengan sigap, Eneng Rohayah menyiapkan nasi, sayur, lauk pauk, dan air minum di bale.

“Bandengnya mana?” tanya Mpok Solimah.

“Sebentar Nyak, saya ambil,” kata Eneng Rohayah sambil pergi ke dapur.

Tak lama kemudian, dia kembali sambil menyodorkan piring berisi bandeng kepada mertuanya.

Keruan saja Mpok Solimah kaget. Sebab, bandeng itu nggak dimasak, tetapi cuma dihiasi berbagai bumbu masak.

“Neng……lu apa-apaan sih? Kok bandengnya diginiin, bukan dimasak,” kata Mpok Solimah.

“Pesan Nyak tadi kan bandeng ini didandanin,” jawab Eneng Rohayah.

“Astagfirullah……..Maksud ane didandanin itu dimasak, bukan dihias begini,” kata Mpok Solimah sambil ngelus dada. (DDJP/stw)