Ketua DPRD DKI Jakarta Khoirudin mengimbau masyarakat agar tidak terdampak penumpukan penumpang transportasi pada puncak arus mudik Lebaran.
Caranya, menurut Khoirudin, masyarakat bisa memanfaatkan momentum libur panjang yang telah ditetapkan. Yakni, mulai 21 Maret 2025.
Pemudik sebaiknya berangkat lebih awal demi menghindari kepadatan yang bisa memperburuk kondisi lalu lintas.
“Jika berangkat bersamaan akan memperparah kemacetan dan menyulitkan semua pihak,” ujar Khoirudin.
Dengan waktu libur yang lebih panjang, kata koordinator Komisi C itu, masyarakat memiliki kesempatan menyebar jadwal keberangkatan mudik. Sehingga tidak terjadi penumpukan kendaraan jelang Idulfitri.
Ketua DPW PKS DKI Jakarta itu juga mengingatkan kembali pengalaman mudik Lebaran 2024.
Lonjakan volume kendaraan signifikan pada puncak arus mudik. Kondisi demikian menyebabkan kemacetan panjang di sejumlah ruas tol dan jalur arteri.
Oleh karena itu, harap Khoirudin, masyarakat bisa belajar dari tahun sebelumnya supaya lebih bijak dan cermat dalam merencanakan jadwal mudik.
“Jangan sampai terburu-buru di hari-hari terakhir yang justru bisa menghambat perjalanan dan meningkatkan risiko di jalan,” tambah dia.
Legislator kelahiran Jakarta itu juga meminta pemerintah daerah dan instansi terkait terus mengawal arus mudik.
Termasuk mempersiapkan fasilitas pendukung. Mulai dari rest area, Posko Kesehatan, hingga layanan informasi lalu lintas secara akurat.
“Yang jelas, ini harus dikawal untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Pemudik bisa sampai kampung halaman dengan selamat,” tandas Khoirudin.
Diharapkan perjalanan mudik Lebaran 2025 bisa lebih lancar dan nyaman bagi seluruh pemudik. (all/df)